Di sepanjang sejumlah akses jalan menuju Kota Solo sudah terlihat sejumlah rombongan orang berjalan menuju Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Dari arah timur para pejalan kaki berangkat dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar, sedangkan dari arah barat pejalan kaki berasal dari Kabupaten Boyolali dan Klaten.
Sementara, dari arah selatan pejalan kaki kebanyakan berasal dari Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri.
Selain berjalan kaki secara berombongan, tidak sedikit dari warga yang ingin menghadiri salah satu upacara adat Jawa terbesar tersebut dengan menggunakan kendaraan carteran, seperti bus dan truk.
Salah seorang warga Kabupaten Karanganyar yang datang dengan berjalan kaki, Sukinah (50) mengatakan, dia dan 13 orang lain dalam rombongannya telah berjalan menuju keraton sejauh sekitar 30 kilometer.
"Cara kami datang dengan berjalan kaki menjadi wujud keprihatinan kami terhadap kondisi Indonesia saat ini," katanya.
Melalui pengorbanan yang dia lakukan, lanjut Sukinah, doa dan harapan untuk Indonesia yang dipanjatkan kepada Tuhan dapat terkabul di awal tahun baru Islam 1431 Hijriyah ini.
Senada dengan itu, warga lainnya yang berjalan dari Kabupaten Wonogiri, Suwarso (73) mengatakan, setiap tahun baru Islam dia selalu melakukan aksi serupa.
"Selain agar doa kami terkabul, ini juga jadi wujud kesetiaan kami kepada Sultan Surakarta," kata Suwarso.
Sementara itu, ribuan warga Kota Solo dan sejumlah daerah di sekitar Solo memadati Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah, menjelang upacara adat peringatan malam 1 Suro atau tahun baru Islam 1431 Hijriyah sejak pukul 18:00.
Selain itu, Keraton Kasunanan Surakarta juga akan melangsungkan upacara adat memperingati tahun baru Islam 1431 Hijriyah dengan mengkirab sejumlah kerbau keturunan Kyai Slamet, yang dianggap sakral oleh kalangan keraton dan rakyatnya.
Upacara adat di Keraton Kasunanan Surakarta akan berlangsung sekitar Jumat dini hari (18/12) pukul 00:00 WIB atau beberapa jam usai upacara adat di Pura Mangkunegaran.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
