Kupang (ANTARA News) - Harga ikan Cakalang sedang di pasaran dalam Kota Kupang dan sekitarnya melambung tinggi dari biasanya berkisar antara Rp20.000 hingga Rp35.000 menjadi Rp45 ribu hingga Rp50 ribu.

"Harga hampir semua jenis ikan terpaksa dinaikkan karena sudah empat hari belakangan persediaan menipis karena para nelayan tidak melaut," katanya Agustinus Mengi (48) penjual ikan di pasar Oeba, Keluarahan Fatubesi Kota Kupang, Jumat.

Menurut dia, tidak melautnya para nelayan karena cuaca yang kurang bersahabat dimana tinggi gelombang di perairan laut Timor dan sekitarnya berdasarkan prakiraan pihak stasiun Metereologi El tari Kupang mencapai tiga meter.

Tingginya gelombang laut tersebut dipicu oleh siklon tropis badai "Laurence" yang masih berada di bagian tenggara perairan laut Timor.

Agus Mengi mengaku meskipun harga ikan melambung animo masyarakat untuk mengonsumsi ikan di Kota Kupang tidak berkurang.

Terbukti, katanya, permintaan tetap tinggi sekalipun harga ikan dinaikan hingga 100 persen lebih pembeli tetap berkunjung.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah Eduardus (45) penjual ikan di pasar Kash Naikoten Kota Kupang, mengakui harga ikan melambung dengan harga mencapai 100 persen dari normalnya.

Disebutkan, jika sebelum ada imbauan dari stasiun metereologi Kupang agar pelaut dan nelayan mewaspadai siklon tropis badai "Laurence", harga ikan tongkol sedang 10 ekor dapat dilepas dengan harga Rp20.000 kini malah empat ekor dilepas dengan Rp20.000.

Demikian pula, ikan ekor kuning sedang dan ikan nipi harganya melambung jauh dari harga biasanya, sehingga menyebabkan sejumlah konsumen kewalahan namun tetap membeli karena merupakan kebutuhan pokok.

Yoseph (49) nelayan di pantai Oesapa mengaku sudah lima hari tidak melaut karena cuaca buruk dan berpengaruh terhadap hasil tangkapan bahkan mengancam keselamatan nyawa.

Ayah empat anak ini berharap badai segera berlalu, sehingga kembali beraktivitas pada pekerjaan pokoknya ini sehingga dapur tetap berasap.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Edy Ismail, ketika dihubungi di Kupang, Jumat, malam, membenarkan kondisi kenaikan harga-harga ikan di pasaran dalam Kota Kupang.

"Hasil operasi pasar menemukan harga ikan, beras dan gula pasir di NTT mengalami kenaikkan akibat musim hujan yang melanda NTT sepekan terakhir ini," katanya.

Akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan para nelayan tidak melaut sehingga harga ikan naik dan akibat hujan proses pembongkaran muatan beras dan gula di pelabuhan sedikit mengalami keterlambatan, sehingga ada distributor atau bahkan pengecer yang mulai berspekulasi seperti menimbun atau menahan barang untuk dijual dengan harga yang tinggi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009