Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi berharap dibangunnya Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Universitas Airlangga (Unair), bisa memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat miskin di Kota Surabaya.

"RSUP dibangun tidak hanya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa Unair, namun bisa menjadi rujukan bagi masyarakat miskin," kata Mensesneg saat berkunjung ke RSUP Unair Surabaya, Rabu.

Ia menuturkan, melalui RSUP Unair, mahasiswa bisa belajar dari para dokter ahli yang saat itu sedang memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, dengan berdirinya RSUP Unair, perguruan tinggi tidak akan bergantung lagi pada rumah sakit-rumah sakit yang selama ini ditumpangi untuk studi kedokteran

Karena merupakan rumah sakit pendidikan maka RSUP Unair mempunyai sisi berbeda dari rumah sakit umum lainnya Di RSUP Unair selain ada klinik pelayanan pasien, juga ada ruangan untuk pembelajaran mahasiswa.

Demi terciptanya kualitas pelayanan dan pembelajaran yang baik, RSUP Unair merekrut tenaga medis profesional, seperti dokter-dokter spesialis yang mempunyai prestasi di bidangnya.

"Saat ini, berdasarkan laporan sudah ada 97 dokter yang sudah direkrut. Tapi saya rasa itu masih sangat kurang jumlahnya," katanya.

Sementara itu, berdasarkan laporan direktur sumberdaya Unair, Prof Fendik Suharijadi, jumlah total dana yang dianggarkan untuk pembangunan RSUP senilai Rp590 miliar.

Dana anggaran sebesar iut, selain digunakan untuk pembangunan, juga untuk pembelian alat-alat kedokteran yang harganya diperkirakan senilai Rp305 miliar.

Sudi Silalahi menambahkan, pembangunan RSUP Unair merupakan program pembangunan rumah sakit umum yang anggaranya sudah mendapat persetujuan DPR.

Selain itu, RSUP Unair merupakan rumah sakit pendidikan yang pertama kali dibangun di Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009