Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga Surabaya meraih tiga sertifikasi internasional di bidang pengelolaan manajemen mutu dan pendidikan.

Manajer Bureau Veritas Solichin A Darmawan di Surabaya, Rabu mengatakan tiga sertifikasi diberikan kepada Unair sebagai institusi yang mampu melakukan kualitas kontrol manajemen dengan baik sekaligus dalam pelayanan pendidikan.

"Unair adalah perguruan tinggi negeri pertama yang memperoleh tiga sertifikasi sekaligus," katanya.

Tiga sertifikasi yang diperoleh Unair tahun ini yaitu ISO 9001:2008, IWA 2:2007, dan Education Criteria for Performance Excellence Berbasis MBNQA atau Malcolm Baldrige National Quality Award.

Untuk institusi pendidikan, standardisasi yang dirujuk adalah ISO 9001:2008 dan IWA 2: 2007, sedangkan Malcolm Baldrige adalah score yang ditentukan dari pengukuran result kinerja atau performance sebuah institusi.

ISO 9001 ini adalah model standar untuk quality management systems, IWA 2 merupakan panduan implementasi ISO 9001 untuk layanan pendidikan, sedangkan Malcolm Baldrige untuk pencapaian Business Excellence-nya atau semacam score pengukuran hasil kinerja.

Solichin mengatakan tiga sertifikasi yang diperoleh Unair diaudit Bureau Veritas Certification (sebuah lembaga sertifikasi bonafit) yang telah melakukan audit eksternal selama tiga hari mulai 2 Desember hingga 4 Desember 2009.

Sebagai universitas yang akan menuju kelas dunia, Unair diakui oleh Solichin mempunyai kelebihan dalam pengelolaan manajemen mutu berupa Airlangga Integrated Management Systems yang baru pertama kalinya diterapkan di perguruan tinggi.

"Dalam Airlangga Integrated Management Systems ini yang distandarkan tidak hanya satu bagian saja, namun juga menyeluruh ke semua jajaran, mulai fakultas, biro hingga unit-unit yang ada," katanya.

Ia mengatakan dalam penerapan kualitas manajemen, perguruan tinggi dituntut memiliki daya saing di tingkat global, bukan hanya mencetak intelektual, tapi juga dilengkapi intelektual berkepribadian.

Selain itu, sertifikasi yang diperoleh Unair akan terus menjadi pantauan Bureau Veritas setiap tahun.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009