Semarang (ANTARA News) - Festival Gong Tugu Muda yang dijadwalkan berlangsung tanggal 29-31 Desember 2009 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, menjadi puncak kegiatan kesenian selama tahun 2009.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Agung Priyo Oetomo, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa Festival Gong Tugu Muda akan menampilkan semua kegiatan yang pernah digelar di Kota Semarang selama satu tahun dari ketoprak sampai musik indie.

Agung berharap, tahun 2010 bisa menjadi tahun bangunnya kembali kesenian di Kota Semarang.

"Tahun 2010 adalah tahun `gregegah` atau bangunnya kembali kesenian di Kota Semarang," katanya.

Ketua Panitia Festival Gong Tugu Muda 2009 yang juga Sekretaris Disbudpar Kota Semarang, Suyoto Sudirjo, menjelaskan, sejumlah kesenian yang disajikan dalam Festival Gong Tugu Muda di antaranya, musik indie, pemutaran film indie, tari reog, wayang bocah, campursari, Tari Semarangan, seminar ketoprak, barongsai, pementasan ketoprak "Mahesa Jenar", lawak, musik perkusi, pembacaan puisi, teater, hingga lomba membuat manggar serta pameran seni kriya dan pameran seni rupa.

Suyoto menegaskan bahwa selama tiga hari hingga detik-detik Tahun Baru 2010, warga Kota Semarang akan disuguhi berbagai macam kesenian tersebut.

Suyoto mengatakan, acara tersebar di enam titik yakni di Gedung Ki Narto Sabdo, Gedung Serba Guna, panggung depan, pendopo, panggung bebas, dan halaman parkir dalam.

Hari terakhir tanggal 31 Desember, ujar Suyoto, akan ada lomba membuat manggar, barongan, kuda lumping, warak, tari Ramayana, Tari Nelayan Tanjung Mas, Tari Semarang Edi Peni, dan puncaknya adalah wayang kampung serta pesta kembang api pukul 00:00 WIB.

Ketua Dewan Kesenian Semarang Marko Marnadi yang juga penasihat Festival Gong Tugu Muda dalam kesempatan sama menambahkan, festival tersebut merupakan pentas bintangnya Semarang.

"Ada sekitar 400 musik indie dan nanti yang akan dipentaskan dalam Festival Gong Tugu Muda adalah yang terbaik," katanya.

Marko menegaskan bahwa konsep Festival Gong Tugu Muda adalah menggunakan konsep pasar malam yakni masyarakat tinggal memilih menyaksikan kesenian sesuai selera.

"Jadi masyarakat nanti di TBRS tinggal memilih sesuai selera apakah memilih musik, teater, wayang, atau ketoprak. Semua serba ada," demikian Marko.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009