Washington (ANTARA) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Jumat (14/8) sore mengatakan bahwa pedoman terbaru yang dikeluarkannya soal isolasi tidak menunjukkan bahwa seseorang tidak akan tertular lagi virus corona.

"Bertentangan dengan laporan media saat ini, sains ini tidak menyiratkan bahwa seseorang kebal untuk terinfeksi kembali SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dalam tiga bulan setelah infeksi," menurut pernyataan CDC di situs miliknya.

CDC mengatakan data terkini hanya menunjukkan bahwa tes ulang seseorang dalam tiga bulan setelah infeksi awal tidak diperlukan, kecuali orang tersebut mengalami gejala COVID-19 dan gejala itu tidak bisa dikaitkan dengan penyakit lain.

Pada 3 Agustus, CDC memperbarui pedoman isolasi berdasarkan sains terbaru tentang COVID-19 yang memperlihatkan bahwa hasil tes corona seseorang masih bisa positif sampai tiga bulan kemudian dan tidak menular.
 
"Orang yang mengidap COVID-19 harus diisolasi setidaknya 10 hari setelah timbulnya gejala dan sampai 24 jam setelah demam mereka mereda tanpa mengonsumsi obat penurun panas," kata CDC.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ahli AS meminta kaum muda tetap waspada terhadap risiko COVID-19
​​​​​​​
Baca juga: Pasien COVID-19 anak-anak di AS naik 40 persen pada Juli

Baca juga: WHO ingatkan anak muda tidak kebal COVID-19

 

Menjaga sirkulasi udara, hindari penularan COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020