Sleman (ANTARA News) - Hujan deras di puncak Gunung Merapi mengakibatkan banjir lahar dingin di sepanjang aliran Sungai Gendol di wilayah Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu siang.

"Hujan deras di puncak Merapi mengakibatkan banjir yang membawa material vulkanik di sepanjang aliran Sungai Gendol," kata Kepala Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam (P3BA) Sleman Widi Sutikno.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil akibat kejadian tersebut, karena pada saat itu aktivitas penambangan pasir sudah berhenti, setelah ada informasi bahwa di puncak Gunung Merapi terjadi hujan deras.

"Memang sesaat sebelumnya ada sebuah truk pengangkut pasir yang macet di dasar Sungai Gendol, namun akhirnya berhasil ditarik dan dapat diselamatkan, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu," katanya.

Ia mengatakan aliran banjir lahar dingin tersebut mencapai hingga radius sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi, atau sampai Dusun Manggung atau perbatasan dengan Dusun Kepuh di Kecamatan Cangkringan.

"Di kawasan itu terdapat jalan yang melintas di Sungai Gendol, sehingga dengan pertimbangan keamanan akhirnya jalan tersebut ditutup sementara karena khawatir terjadi luapan banjir yang bisa membahayakan manusia," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Sri Sumarti mengatakan hujan deras di puncak Gunung Merapi siang itu belum membawa material vulkanik yang signifikan.

"Ini hanya banjir biasa yang membawa material sungai, bukan merupakan material vulkanik Gunung Merapi," katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut bermula pada pukul 14.00 WIB terjadi hujan deras di puncak Gunung Merapi, kemudian pada pukul 14.45 WIB pihaknya melakukan koordinasi dengan petugas di kawasan Sungai Gendol untuk mengingatkan para penambang pasir.

"Pada pukul 15.00 WIB sudah terjadi banjir, dan para penambang pasir serta truk pengangkut pasir menghentikan aktivitasnya, termasuk menarik ke atas sebuah truk yang macet di dasar sungai," katanya.

Kemudian pada pukul 15.10 WIB aliran banjir mulai masuk ke Sungai Gendol, dan pada pukul 15.20 WIB sudah mencapi Dusun Jambu di Kecamatan Cangkringan.

"Saat ini kondisi sekitar 500.000 meter kubik material vulkanik sisa erupsi 2006 masih stabil, dan tidak terpengaruh hujan deras yang terjadi siang tadi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009