Palembang (ANTARA News) - Tak banyak yang tahu bahwa gelandang tengah Sriwijaya FC (SFC) Zah Rahan menjadi tulang punggung keluarga sejak berusia belia yakni 17 tahun.

Diusianya yang belum genap 23 tahun ini, dia menghidupi enam orang saudara kandung dan kedua orangtuanya yang tinggal di Liberia.

"Saya tujuh bersaudara dan hanya saya yang bekerja. Tapi, ini tidak masalah bagi saya, karena saya sangat menyayangi mereka," kata Zah di Palembang, Senin.

Dia mengatakan, membahagiakan kedua orangtua dan saudara-saudaranya adalah obesisinya sejak lama.

"Saat ini saya sedang membangun sebuah rumah impian di Liberia, untuk kedua orangtua saya yang tinggal bersama saudara-saudara saya," kata dia.

Hal inilah yang terkadang membuat Zah "uring-uringan" jika terjadi keterlambatan pembayaran gaji oleh manajemen SFC.

"Keluarga saya yang selalu menjadi pikiran saya, setiap bulan saya harus mengirimkan uang kesana. Sehingga, jika gaji tersendat menjadi suatu hal yang sangat serius buat saya," ujar dia.

Untuk mengantisipasi keadaan ini, Zah mengaku sedang merancang bisnis penjualan mobil yang dipercayakan kepada keluarganya di Liberia.

"Sementara ini, saya sedang belajar berbisnis untuk kehidupan keluarga saya jika nantinya, saya tidak laga menjadi pesepakbola profesional," ujar dia.

Zah yang disebut-sebut sebagai "nyawa" atau "ruh" SFC ini memulai karir profesional sebagai pesepakbola di usia yang sangat muda di tahun 2005 dengan membela klub divisi I, Persekabpas.

Meskipun usia masih belia, tapi kepiawaiannya mengocek "si kulit bundar" tak bisa dipandang sebelah mata, sehingga di musim kompetisi 2006-2007, klub Liga Super Sriwijaya FC memboyongnya.

Zah pun hijrah ke SFC dan tetap bertahan menjadi skuad "Laskar Wong Kito" hingga musim ini (2009-2010).

Dalam tiga musim memperkuat SFC, tercatat tiga gelar berhasil dipersembahkannya, juara liga dan copa pada musim kompetisi 2006-2007, juara copa musim kompetisi 2007-2008.

Selain itu, dia juga menerima penghargaan sebagai pemain terbaik Liga Super Indonesia saat menyematkan gelar "double winner" ke SFC di musim kompetisi 2006-2007.

"Saya merasa nyaman bermain di Indonesia dan berencana akan tetap bermain disini selagi ada tim yang mau mengontrak," kata pesepakbola dengan tinggi badan 164 cm dan berat 50 kg ini.(*))

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009