Situasi pandemi global merupakan tantangan yang sangat signifikan terhadap supply chain perusahaan
Surabaya (ANTARA) - PT PAL Indonesia (Persero) akan terus mendorong penyelesaian beberapa proyek strategis meski di tengah pandemi COVID-19, hal ini sebagai upaya kontribusi terhadap ketahanan nasional.

“Kami menyadari, situasi pandemi ini tidak dapat dihindari, pandemi COVID-19 merupakan tantangan global yang mempengaruhi jalannya global supply chain proyek-proyek PT PAL Indonesia. Namun kami tetap memastikan kontribusi kami terhadap ketahanan nasional melalui penyelesaian proyek strategis," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh di Surabaya, Senin.

Budiman, dalam keterangan persnya kepada wartawan mengatakan proyek strategis yang kini sedang diselesaikan PT PAL Indonesia seperti Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang nantinya akan dioperasikan oleh TNI AL, sekaligus telah mendapatkan kontrak pembangunan Kapal BRS kedua pada 16 Maret 2020.

Budiman mengatakan, dalam proses penyelesaian itu, pihaknya tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan seluruh karyawan serta mitra kerja.

"Situasi pandemi global merupakan tantangan yang sangat signifikan terhadap supply chain perusahaan, namun keberlangsungan dan keberlanjutan bisnis PT PAL Indonesia (Persero) merupakan kunci pada saat ini untuk tetap survive di masa pandemi," kata Budiman.

Sementara itu, Budiman menjelaskan, fungsi Kapal BRS selain mendukung operasi militer, juga memiliki kapabilitas operasi non militer seperti humanitarian assistance, tanggap darurat bencana, dan lainnya.

"Saat ini TNI AL mengoperasikan kapal Landing Platform Dock (LPD) KRI Semarang-594 produksi PT PAL Indonesia (Persero), yang difungsikan sebagai kapal BRS pada masa pandemi COVID-19," katanya.

Sebelumnya, KRI Semarang-594 juga telah menjalankan sejumlah misi kemanusiaan sesuai dengan fungsinya seperti penjemputan 188 WNI Anak Buah Kapal Pesiar World Dream yang selesai menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu menuju Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta pada 14 Maret 2020.

Selain itu, KRI Semarang-594 juga pernah menjalani misi “penjemputan” konsentrat penyanitasi tangan sebanyak 2.100 liter bantuan Pemerintah Singapura pada 8 April 2020.

"Ini sebagai upaya kesinambungan pekerjaan di tengah pandemi COVID-19. Dan proyek yang kami kerjakan memiliki multiplier effect ekonomi yang besar, khususnya dalam proyek pembangunan Alutsista maupun non-Alutsista yang turut melibatkan pekerja serta pemasok komponen dan bahan baku kapal," katanya.

Oleh karena itu, Budiman memastikan bahwa kesinambungan pekerjaan adalah bagian dari kontribusi nyata dalam kebijakan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional, dan diharapkan turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia rebound 6,6 persen di tahun 2021.

Baca juga: PT PAL Indonesia pastikan termometer tembak aman bagi kesehatan
Baca juga: PAL: Progres pembangunan pembangkit listrik terapung 44,61 persen

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020