Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian mempersiapkan prosedur pengawasan ketat untuk produk-produk pangan yang masuk ke Indonesia menjelang pemberlakuan kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Area (FTA) ASEAN-China.

Menteri Pertanian Suswono usai acara penyerahan penghargaan Upakarti di Istana Negara, Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia akan memberlakukan kontrol ketat melalui tes laboratorium untuk setiap produk pangan dari luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia.

"Kita sudah ada peraturan Menteri Pertanian bahwa setiap produk makanan yang berasal dari tumbuhan itu harus melalui laboratorium. Dari laboratorium yang ketat ini lah diharapkan barang-barang yang masuk ini bukan barang-barang sisa atau sampah. Tapi betul-betul barang berkualitas," jelas Suswono.

Mentan mengatakan pemberlakuan pemeriksaan ketat itu akan dilakukan di seluruh tempat karantina dengan melibatkan kerjasama swasta.

"Kita bisa bekerjasama dengan Sucofindo, itu sudah dilibatkan, termasuk kerjasama dengan swasta. Prinsip bahwa kesiapan kita ini, dan ternyata produsen sendiri atau importer mau bekerjasama. Memang pengamanan ini sangat penting, di pintu-pintu masuk yang dikarantina sudah siap," tutur Suswono.

Sedangkan untuk menghadapi gempuran produk pangan dari China, Mentan mengatakan, Indonesia mempersiapkan menambah daya saing seperti memberlakukan standar nasional untuk produk pangan Indonesia.

Pemerinta saat ini juga telah menyiapkan konsep "food estate" untuk memberi nilai tambah pada produk pangan Indonesia.

"Kita harapkan nanti akan ada investasi. Tujuannya, beras akan dilakukan di luar Jawa. Yang jelas tidak akan mengganggu, tidak akan mendistorsi distribusi pasar," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009