Warsawa (ANTARA) - Lebih dari 260 protes terjadi di seluruh Polandia, di mana para petani menggunakan traktor untuk memblokade jalan, penyeberangan perbatasan, dan jalan raya sebagai penolakan terhadap kebijakan perdagangan Uni Eropa (UE) terkait impor pangan Ukraina.

Blokade terbesar terjadi di Poznan, Polandia barat, sementara para demonstran juga memblokade penyeberangan perbatasan di Provinsi Podkarpackie dan Lublin, sedangkan tumpukan jerami dibakar di perbatasan dengan Ukraina.

Serikat petani NSZZ Rolnikow Indywidualnych Solidarnosc (Serikat Solidaritas Petani Perorangan) menulis di X pada Jumat pagi: "Kesabaran kami telah habis."

Mereka menuntut perubahan kebijakan bea cukai dalam perdagangan dengan Ukraina dan perubahan dalam Kesepakatan Hijau Eropa dan strategi "farm to fork" Uni Eropa.

Para petani Polandia selama lebih dari dua tahun telah khawatir terhadap biji-bijian Ukraina yang menurunkan harga biji-bijian lokal setelah UE menetapkan rute pasokan melalui wilayah-wilayah Uni Eropa guna menghindari pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Rusia.

Serikat pekerja tersebut mengatakan blokade sementara akan diberlakukan di seluruh negeri hingga 10 Maret.

"Kami meminta rekan-rekan kami untuk memahami dan menyadari situasi yang kita hadapi. Kami berjuang demi kebaikan bersama, yaitu melindungi pertanian keluarga Polandia, yang sering kali merupakan pertanian multi-generasi, dari keruntuhan dan kebangkrutan," tulis Serikat tersebut di X pada Jumat.

Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Czeslaw Siekiersk mengatakan kepada Radio Polandia bahwa pemerintah menerima argumen para petani dan tengah berunding dengan Brussels dan Kiev mengenai impor dari Ukraina.

Ia juga menambahkan bahwa demonstrasi yang diselenggarakan oleh para petani merupakan bentuk protes yang dapat diterima.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Perdagangan pangan Polandia meningkat meski Rusia larang impor
Baca juga: Mayoritas warga Polandia tolak tunjangan sosial bagi pengungsi Ukraina
Baca juga: Polandia aktifkan pertahanan udara di tengah serangan Rusia ke Ukraina


 

Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024