Toronto (ANTARA) - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Selasa mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dengan menghalangi pengiriman bantuan.

"Kita harus meningkatkan bantuan kemanusiaan (ke Gaza). Namun, perlu diingat bahwa krisis kemanusiaan ini bukan disebabkan oleh bencana alam. Ini bukan banjir, bukan gempa bumi. Ini adalah bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh manusia," kata Borrell kepada wartawan di PBB, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa meningkatkan bantuan kemanusiaannya.

"Kita harus memobilisasi komunitas internasional, tapi otoritas Israel harus segera berhenti menghalangi akses kemanusiaan," tambahnya.

Borrell mencatat bahwa hambatan Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah "masalah utama," dan mengatakan bahwa pengiriman bantuan melalui jalur udara atau laut tidak bisa menjadi alternatif, selain jalur darat.

"Kami tidak bisa mengganti ratusan ton bantuan yang dikirim melalui jalur darat dengan operasi lintas udara," katanya.

Sementara itu terkait pernyataan Paus Fransiskus baru-baru ini tentang perlunya Ukraina mengibarkan "bendera putih" dan negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia, Borrell mengatakan: "Saya pikir tidak ada alasan bagi Ukraina untuk menyerah, untuk mengibarkan bendera putih."

"Ini bukan saatnya untuk Ukraina. Mereka harus terus melawan penjajah, dan kami harus terus mendukung perlawanan mereka."

Borrell menekankan bahwa Uni Eropa tidak menentang Rusia atau rakyat Rusia.

"Kami hanya menentang rezim otoriter yang menginvasi negara tetangganya dan melanggar Piagam PBB," katanya.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Kepala kebijakan luar negeri UE mengaku ngeri atas serangan Israel
Baca juga: Kepala kebijakan luar negeri UE akan berkunjung ke China
Baca juga: Uni Eropa upayakan pengiriman segera bantuan ke Gaza lewat Siprus

Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024