Denpasar (ANTARA News) - Turis asing asal Amerika Serikat (AS) yang melakukan perjalanan wisata ke Bali, setiap bulannya terhitung stabil, meski negeri adi daya itu sedang mengalami krisis ekonomi.

"Rakyat Amerika masih ramai berlibur ke Pulau Dewata. Padahal sebelumnya hampir semua komponen pariwisata khawatir tidak ada warga AS yang datang ke Bali sehubungan krisis ekonomi yang melanda negeri tersebut," kata Made Kawiana, pengamat pariwisata Bali di Denpasar, Selasa.

Ia menyebutkan, pelancong asal negara di kawasan Amerika tersebut yang berlibur ke Pulau Dewata rata-rata 9,2 ribu per bulan, atau bisa mencapai 110 ribu selama 2009, mengingat selama ini sudah tercatat 92.164 orang.

Peranan dari kedatangan langsung turis Amerika tersebut mencapai angka lima persen dari seluruh wisatawan luar negeri yang datang ke Bali sebanyak 1.883.858 orang selama Januari-Oktober 2009, dan untuk sepanjang tahun ini diperkirakan bisa mencapai 2,1 juta turis.

Semakin ramainya pelancong mancanegara yang sebagian besar bertujuan untuk menikmati liburan di Bali, tentu berkat peran pemerintah setempat dalam memberikan pelayanan dan perlindungan, terutama menyangkut bidang keamanan yang kini lebih terjamin.

Di samping itu juga berkat adanya penerbangan dalam dan luar negeri yang bersedia mengangkut turis asing dari negara mereka langsung ke Bali.

Dikatakan, secara berkala dapat dipastikan wisatawan akan bertambah banyak ke Bali, termasuk yang datang dari negeri Paman Sam.

Kawiana yang pernah bertugas sebagai pemandu wisata di daerah ini mengatakan, wisatawan asal Amerika biasanya lebih lama tinggal di Bali, bahkan ada yang sampai satu bulan.

"Dibandingkan turis asal Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan yang rata-rata tinggal di bawah seminggu, turis AS sejauh ini memang tercatat lebih lama berada di Bali," ucapnya.

Turis Amerika Serikat umumnya menyenangi seni budaya Bali, apalagi sedang ada upacara "ngaben" (upacara pembakaran mayat). Mereka sangat senang mendatangi masyarakat karena ingin mengetahui dari dekat adat istiadat penduduk Bali yang tiada duanya di dunia, ujar Kawiana. (*)

Pewarta:
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009