Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist "Amir Sulthan bin Abdul Aziz Alu Suud" tingkat ASEAN dapat mempererat persaudaraan umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Asia.

Harapan itu disampaikan oleh Kepala Negara di Istana Negara, Selasa petang, saat menerima para peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist tingkat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Menurut Presiden, melalui ajang itu generasi muda Islam dari seluruh penjuru Asia Tenggara khususnya dapat saling bertemu, bertukar pikiran dan memperkuat ikatan.

Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist adalah forum tahunan yang digelar sejak 2008 dan pada tahun ini diikuti oleh sedikitnya 115 orang dari delapan negara ASEAN dan tiga negara lainnya dari Asia.

Ke delapan negara ASEAN itu adalah Indonesia (16 peserta), Malaysia (13 peserta), Thailand (24 peserta), Filipina (9 peserta), Brunei (8 peserta), Singapura (4 peserta), Kamboja (6 peserta), dan Myanmar (4 peserta).

Kemudian Tajikistan (2 peserta), Uzbekistan (2 peserta) dan Kazakstan (4 peserta).

Dengan peninjau perwakilan dari lembaga-lembaga Islam di Hongkong, Korea Selatan, China, Timor leste dan Suriname serta dua tamu kehormatan yaitu imam dan khatib Masjid Haram Makkah Abdurrahman bin Abdul Aziz Al Sudais dan iman dan khatib Masjid Nabawi Madinah Abdul Muhsin Al Qasim.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengatakan bahwa Islam sesungguhnya mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan universal yang antara lain mengajarkan seluruh umatnya untuk hidup berdampingan dalam damai satu sama lain.

Seusai melakukan silaturahmi dengan para peserta Musabaqah Presiden menjelaskan kepada media dari Arab Saudi bahwa selain Musabaqah, umat Islam ASEAN juga melakukan berbagai kerjasama di berbagai bidang, misal pendidikan, seni budaya dan kegiatan-kegiatan lain di luar keagamaan untuk membina persatuan.

Kepala Negara juga mengatakan bahwa hubungan dwipihak antara Indonesia dan Arab Saudi selama ini telah berlangsung baik dan akan terus ditingkatkan di masa mendatang.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan bahwa Musabaqah itu bertujuan antara lain memberikan dorongan dan motivasi kepada generasi muslim di negara-negara Asia Tenggara untuk membaca dan menghafal Al-Quran secara tartil dan tajwid serta menghafal Hadits.

Kegiatan itu, lanjut dia, juga dimaksudkan untuk membentengi generasi muda Islam dengan penanaman aqidah yang benar dan menahan gempuran hawa nafsu, fitnah, dan penyimpangan akhlaq.

Mereka diharapkan memahami sifat Islam yang menyeru kepada perdamaian dan kehidupan penuh cinta kasih serta penghargaan dalam rangka menjaga dan memperhatikan HAM.

Musabaqah yang terdiri dari lima cabang yaitu lomba hafalam Al Quran 30 juz, 20 juz, 15 juz, 10 juz dan hafalan hadits itu diselenggarakan pada 26-28 Desember di Masjid At-Tauhid Arief Rahman Hakim Universitas Indonesia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009