Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Ormas MKGR, Zainal Bintang, menyatakan, MKGR siap berada di barisan terdepan dalam membersihkan Partai Golkar dari kader-kader korup, kutu loncat dan hanya menjadikan partai sebagai alat mengeruk fasilitas politik.

"Upaya pembersihan di tubuh Golkar itu,sejalan dengan semangat Panca Moral Ormas MKGR untuk membentengi Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 dan NKRI serta Partai Golkar di tengah arus demoralisasi yang sedang menimpa bangsa ini," tandasnya kepada ANTARA dalam HUT ke-50 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), 3 Januari 2010 ini..

Sesuai amanat almarhum Jenderal Sugandhi (Pendiri Ormas MKGR), demikian Zainal Bintang, organisasi ini harus menjadi yang terdepan melawan praktik kekuasaan sewenang-wenang.

"MKGR memang sejak awal punya salah satu jargon politik, yakni, melawan kesewenang-wenangan penguasa yang menghisap darah dan keringat rakyat kecil. Itu merupakan refleksi utama dari Panca Moral MKGR," tegasnya.

Zaina mengingatkan MKGR harus menjadi pelopor pemberantasan korupsi dan segala bentuk penyelewenagan yang dilakukan pengkhianat bangsa.

"Mari kita teladani kiprah dan ajaran Pak Gandhi sebagai tokoh yang sederhana, merakyat, pejuang keadilan dan kebenaran, pluralis, humanis, anti diskriminasi dan pengayom minoritas yang dengan penuh dedikasi mengabdi ibu pertiwi," ungkapnya.

Zainal ingin meluruskan motto karya dan kekaryaan pada Golkar yang sejiwa dengan semangat rakyat yang gemar membangun.

Ia mengkritik sejumlah kader Partai Golkar yang diduga terlibat dalam pidana korupsi dan mengemplang pajak, namun berusaha bersembunyi di balik fasilitas politik.

"Sudah berstatus terperiksa di KPK dan lembaga penegak hukum lainnya dalam dugaan kasus Tipikor, masih saja bergaya untuk menduduki jabatan-jabatan publik, termasuk `rame-rame ikut kegiatan Pilkada. Ini tidak bisa dibiarkan," katanya.

Partai Golkar bukan kendaraan mereka yang berstatus koruptor, pengemplang pajak dan pengkhianat bangsa serta penghisap darah rakyat, demikian Zainal Bintang. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010