Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah forum pariwisata terbesar di kawasan Asia Tenggara yakni ASEAN Travel Forum (ATF) pada awal 2012.

"ATF merupakan ajang penting bagi sektor pariwisata yang menjadi forum pariwisata se-ASEAN dan berisi berbagai macam kegiatan mulai dari Ministerial Meeting hingga trade show pariwisata," kata Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, I Gde Pitana, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, untuk menjadi tuan rumah ATF tidak mudah karena setiap negara di ASEAN hanya akan mendapat giliran dalam 10 tahun sekali.

Oleh karena itu, ATF menurut dia, harus dijadikan prioritas penting dalam anggaran biaya yang nantinya akan diusulkan kepada Bappenas.

"Penyelenggaraan ATF tidak menggunakan bidding tapi metode perputaran, kita sudah pernah menjadi tuan rumah pada 2002 yang dipusatkan di Yogyakarta," katanya.

Tahun lalu, ATF diselenggarakan di Vietnam dan diikuti oleh pelaku pariwisata dari seluruh negara-negara di kawasan ASEAN.

Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut pelaksanaan ATF di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada Januari 2012.

"Salah satunya kami sedang mempersiapkan daerah yang akan menjadi pusat pelaksanaan ATF," katanya.

Untuk kepentingan itu, pihaknya sedang melakukan pendataan untuk kemudian menyeleksi kota-kota yang representatif di tanah air.

Ia mengatakan, sampai saat ini beberapa daerah yang telah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah di antaranya Palembang, Bali, dan Jakarta.

"Di samping mereka minta, kita juga nominasikan yang jelas ada syarat-syarat tertentu yang kita tetapkan," katanya.

Sejumlah syarat yang harus dipenuhi di antaranya kota tersebut memiliki hall yang dapat menampung minimal 500 orang, memiliki hall untuk pameran, sekaligus mendukung keperluan sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition).

Syarat lain adalah kemudahan aksesibilitas hingga hospitality termasuk sektor pendukung yang lain.

"ATF ini kegiatan yang sangat produktif dari evaluasi kita sebelumnya yang ternyata menghasilkan sesuatu yang signifikan dari sisi ekonomi," katanya.

Pitana sendiri menetapkan indikator diminatinya kegiatan itu dari antusiasme industri di tanah air untuk mengikutinya. "Indikatornya setiap ada ATF di manapun selalu over book," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010