ropa kehilangan sedikit momentum di sini dan kami melihat beberapa turbulensi di area lain dari ekonomi global. Jadi itu membebani kesenjangan kinerja antara AS dan mitra utamanya
New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan naik terhadap euro, setelah data menunjukkan kenaikan signifikan dalam aktivitas bisnis AS, sementara mata uang tunggal tertekan ketika sejumlah survei bisnis Eropa Agustus menunjukkan pemulihan ekonomi yang gagap.

Aktivitas bisnis AS kembali ke level tertinggi sejak awal 2019 pada bulan ini ketika perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur dan jasa mencatat kenaikan pesanan baru, bahkan ketika kasus baru COVID-19 tetap tinggi di seluruh negeri.

Sementara itu euro menurun setelah data menunjukkan perlambatan dalam laju pertumbuhan output di zona euro. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Komposit Zona Euro, ukuran utama kesehatan ekonomi, turun menjadi 51,6 pada Agustus dari angka Juli di 54,9, menurut sebuah laporan yang dirilis Jumat (21/8/2020) oleh penyedia informasi global yang berbasis di London, IHS Markit.

Baca juga: Harga emas naik tipis, terganjal kebangkitan dolar dan data ekonomi AS

"Angka PMI Markit menunjukkan bahwa AS mengungguli Eropa," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York.

Data kontras dengan pelemahan di zona euro, karena permintaan yang terpendam yang dilepaskan bulan lalu oleh pelonggaran penguncian Virus Corona menyusut.

“Jelas angka PMI pagi ini menunjukkan bahwa Eropa kehilangan sedikit momentum di sini dan kami melihat beberapa turbulensi di area lain dari ekonomi global. Jadi itu membebani kesenjangan kinerja antara AS dan mitra utamanya,” kata Kepala Strategi Pasar Cambridge Global Payments, Karl Schamotta.

Baca juga: Harga minyak kembali jatuh, tertekan kekhawatiran pemulihan ekonomi

Euro merosot ke level terendah satu minggu di 1,175 dolar terhadap greenback, sebelum naik kembali ke 1,179 dolar atau turun 0,61 persen pada hari itu.

Greenback lolos dari penurunan mingguan kesembilan berturut-turut yang akan menandai penurunan terpanjang sejak musim panas 2010 dan penurunan yang hanya terjadi lima kali sejak 1990.

Pemulihan dolar dimulai pada Rabu (19/8/2020) setelah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merilis risalah dari pertemuan terakhirnya, nada yang lebih dovish dari yang diharapkan. Risalah mendorong pembelian dolar dan memicu lonjakan terbesar satu hari dalam lebih dari dua bulan.

Baca juga: Saham Spanyol turun lagi, Indeks IBEX 35 merosot 0,16 persen

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir naik 0,60 persen pada 93,24.

Pada perdagangan akhir di New York, euro turun menjadi 1,1787 dolar AS dari 1,1850 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3093 dolar AS dari 1,3207 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7160 dolar AS dari 0,7191 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,81 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9122 franc Swiss dari 0,9084 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3189 dolar Kanada dari 1,3178 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar melemah, dipicu lonjakan klaim pengangguran di AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020