Jakarta (ANTARA News) - Kriminolog Adrianus Meliala, Senin, menyatakan penyelesaian politik kasus "bailout" (dana talangan) kepada Bank Century lebih baik jalan terus, dan tidak perlu secara hukum.

"Penyelesaian secara politik harus jalan terus," katanya usai Diskusi Terbuka "Aspek Hukum Bank Century, Kejahatan Perbankan dan Recovery Aset Hasil Korupsi" yang diselenggarakan LKBN ANTARA di Jakarta, Senin.

Adrianus memandang, sumbangan skandal Bank Century bagi studi kriminologi adalah tidak dapatnya klasifikasi kejahatan perbankan.

"Kejahatan oleh bank tersebut, adalah penempatan pejabat bank yang tidak bersih lingkungan menurut kriteria BI," katanya.

Kemudian, kata dia, penyimpangan dana nasabah oleh pemilik bank dan secara langsung atau tidak langsung untuk kepentingan sendiri.

"Operasional bank menyimpang karena pelaporan keuangan kepada BI bukan yang sebenarnya dan upaya memperoleh nasabah secara menyimpang melalui periklanan yang tidak etis dan penjualan produk perbankan yang tidak berizin," katanya.

Di acara yang sama, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan tidak dalam kapasitas menilai "bail out" sebesar Tp6,7 triliun kepada Bank Centur, sebagai benar atau salah.

"BPK menilai hanya pada proses pengambilan keputusannya" demikian Wakil Ketua BPK Hasan Bisri pada diskusi itu.

BPK menilai bahwa proses pengambil keputusan bail out tersebut tidak didasarkan pada kelengkapan informasi mengenai Bank Century sehingga membengkak menjadi Rp6,75 triliun.

Tim pencari aset

Tim pencari aset Bank Century di 12 negara yang terdiri dari Kejaksaan Agung (Kejagung), Departemen Luar Negeri (Deplu), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Mabes Polri, menemukan aset Bank Century di sejumlah negara.

"Tim menemukan aset Bank Century berupa saham, duit dan surat berharga," kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Arminsyah di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Arminsyah menyatakan tim yang dikirim ke luar negeri sudah kembali ke tanah air sejak akhir pekan lalu dan menemukan adanya aset Bank Century yang disimpan di sejumlah bank di luar negeri.

Ia mengatakan uang di Swiss, yakni, Dreschner Bank of Switzerland diketahui ada uang tunai sebesar 220 juta dollar AS namun yang tersisa sebesar 156 juta dollar AS. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010