Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Hatta Radjasa memiliki kesempatan lebih besar untuk menang dalam Kongres Partai Amanat Nasional (PAN), 7-9 Januari 2010 di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Burhanuddin Muhtadi mengatakan meskipun Hatta dan Dradjad Wibowo sama-sama berasal dari kubu Amien Rais, adalah kenyatan bahwa Hatta lebih senior dan mengakar di akar rumput PAN dibandingkan dengan Drajad Wibowo yang hanya berhasil membangun pencitraan media tapi belum terlalu mengakar.

"Hatta sudah malang- melintang di PAN dan pernah duduk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN dan Ketua Fraksi PAN di DPR," tegasnya.

Burhanudin menilai, posisi Hatta sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian dan orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi daya tarik tersendiri bagi kader PAN yang ingin mendapatkan akses kekuasaan.

Posisi antagonistik Drajad terhadap pemerintah, katanya, dapat menyulitkan PAN untuk memobilisasi sumber daya finansial bagi kepentingan PAN.

Selain itu, menurut Burhanuddin, kemenangan Drajad akan mengancam koalisi PAN dengan SBY. Hal itu bisa terjadi karena rekam jejak Drajad yang kritis terhadap SBY, termasuk sikap kritisnya dalam kasus Bank Century, dapat menciptakan "iritasi" serius dalam koalisi.

"SBY dan Demokrat punya kepentingan agar Hatta yang menang karena keberlangsungan koalisi PAN lebih bisa dijamin ketimbang jika PAN dipegang Drajad," nilainya.

Karena itulah, katanya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais lebih bersikap netral dan ingin menyinergikan Hatta dan Drajad.

Burhanuddin Muhtadi berpendapat, Drajad lebih kritis dan vokal sehingga PAN bisa bermain "dua wajah". Selain itu, Hatta yang berlatar belakang pengusaha sedangkan Drajad berasal dari dunia akademik.

"Siapa pun yang menang pasti akan mengakomodasi yang kalah karena kombinasi Hatta dan Drajad saling melengkapi, " ujarnya.

Selain itu, katanya, kombinasi menarik yakni Hatta yang berasal dari kultur Sumatra dan Drajad datang dari tradisi Jawa, jika bersinergi akan mampu memperluas ceruk pasar pemilih PAN di 2014.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010