Jombang (ANTARA News) - Cendera mata berbagai bentuk tentang almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) laris menjelang peringatan tujuh hari wafatnya di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa.

"Saya baru sejam lalu berjualan pin Gus Dur, tapi 200 buah pin yang saya bawa sudah hampir habis," kata Erik, warga Benowo, Surabaya, dekat kompleks pesantren  tersebut.

Ia mengaku tidak memperkirakan bila pin yang dijual dengan harga Rp3.000,00 hingga Rp5.000,00 sesuai ukuran besar dan kecilnya itu akan laku keras.

"Hanya dalam waktu jam setelah salat Zuhur, 200 buah pin yang saya bawa tinggal 30an buah," katanya bangga.

Senada dengan itu, santri Pesantren Tebuireng, Arjo, yang berjualan poster dan stiker KH Hasyim Asy`ari dan Gus Dur, mengaku barang yang dijualnya laku dalam waktu kurang dari dua jam.

"Poster yang saya jual dengan harga Rp10 ribu sudah laku 20an lembar, bahkan buku karya KH Hasyim Asy`ari yang harganya Rp90 ribu pun laku," katanya.

Sementara itu, pedagang cangkir bergambar Gus Dur dekat koperasi pesantren juga kebanjiran pembeli. "Barang baru datang langsung diserbu pembeli," katanya.

Hingga kini, pengunjung ke makam di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang itu terus berdatangan, meski hujan mengguyur sejak pukul 14.00 WIB.

"Pengunjung yang datang untuk tahlil ke sini mencapai ribuan sejak hari pertama pemakaman, apalagi sekarang hari ketujuh," kata pengurus pesantren H. Lukman.

Makam Gus Dur sendiri terlihat dipagari tali plastik. "Biar nggak ada masyarakat yang mengambil tanah makam. Kalau niatnya melenceng bisa syirik, nanti percuma mereka ke sini," kata Lukman.

Peringatan tujuh hari wafatnya Gus Dur akan dilaksanakan sehabis salat Isya atau sekitar pukul 19.30 WIB. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010