Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah memeriksa tiga saksi terkait kasus George Aditjondro yang memukul anggota Komisi I DPR RI, Ramadhan Pohan.

"Tahapannya masih pemeriksaan saksi dan penyidik sudah periksa tiga," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar saat menghadiri acara pisah sambut mantan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Nanan Soekarna dengan pejabat baru Irjen Pol. Edward Aritonang di Jakarta Selatan, Selasa.

Namun Kabid Humas Polda Metro Jaya enggan memberikan identitas tiga orang saksi yang dimintai keterangan penyidik itu karena masih pada tahap pemeriksaan kasusnya.

Boy menyatakan polisi juga belum menjadwalkan pemeriksaan terhadap Aditjondro lantaran penyidik belum selesai meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan pemukulan itu.

Polisi tidak akan mengeluarkan surat pencegahan ke luar negeri terhadap Aditjondro dengan alasan pihak terlapor merupakan warga negara yang baik dan taat terhadap aturan hukum.

Boy menuturkan polisi berencana akan melakukan gelar perkara terhadap pengungkapan kasus pemukulan Aditjondro terhadap Ramadhan Pohan pada pekan depan setelah selesai tahap pemeriksaan para saksi.

Sebelumnya, Rabu (30/12), mantan Pemimpin Redaksi Harian Jurnal Nasional yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan melaporkan George Junus Aditjondro karena tuduhan pemukulan.

Ramadnan tidak menerima tindakan dari penulis buku "Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century" itu yang melemparkan buku karyanya ke arah wajah Ramadhan.

Insiden pelemparan buku itu terjadi saat diskusi dan peluncuran buku karya Aditjondro di Doekoen Coffe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (30/12) siang.

Kejadian berawal itu ketika Ramadhan menyampaikan sambutannya yang menyangkal isi buku Aditjondro tentang Ramadhan Pohan menerima dana Rp150 miliar untuk operasional Harian Jurnal Nasional dari grup Sampurna.

"Itu hanya halusinasi penulisnya," kata Ramadhan.

Mendengar pernyataan Ramadhan itu, Aditjondro tidak terima dan emosi hingga berakhir dengan insiden pelemparan buku ke arah wajah Ramadhan Pohan.

Ramadhan mengatakan dirinya merasa kecewa terhadap tindakan yang dilakukan George karena khawatir perbedaan pendapat diselesaikan dengan kekerasan fisik.

Ramadhan sempat melaporkan insiden itu ke Polda Metro Jaya, namun lantaran lokasi kejadiannya masuk wilayah Jakarta Selatan maka laporan disampaikan ke Polres Metro Jakarta Selatan. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010