Bogor (ANTARA News) - Departemen Kesehatan (Depkes) melalui Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Jawa Timur (Jatim) telah mengirimkan 125 koli makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk membantu korban banjir di Kabupaten Pasuruan, Jatim.

"Selain MPASI, PPK Regional Jatim juga membawa perahu untuk tugas bantuan dan layanan kesehatan bagi para korban banjir," kata Kepala PPK-Depkes dr Rustam S Pakaya, MPH, melalui pesan singkat (SMS) kepada ANTARA, Ahad malam.

Ia menjelaskan, hingga data Minggu pada pukul 18.00 WIB banjir di Pasuruan melanda 13 desa di empat kecamatan, menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu hilang dan yang mengungsi sebanyak 150 orang.

Sedangkan sarana kesehatan yang rusak akibat banjir adalah dua poliklinik desa (Polindes), dua Puskesmas pembantu (Pustu), sedangkan ketinggian air sudah mulai surut.

"Hingga saat ini, masalah kesehatan terkendali dan bisa ditangani," kata Rustam S Pakaya.

Sementara itu, laporan dari Biro ANTARA Jatim menyebutkan bahwa banjir yang melanda Pasuruan, Jatim, sejak Sabtu (9/1) sore hingga Ahad (10/1) pagi masih merendam sebagian wilayah Kota Pasuruan, dan Bangil di Kabupaten Pasuruan.

Di Kota Pasuruan, banjir merendam sawah dan rumah warga, serta jalan raya Karangketug, di wilayah Kecamatan Gadingrejo.

Sedangkan di Kabupaten Pasuruan, banjir masih merendam desa-desa di wilayah Bangil.

Kepala Badan Kesbang Linmas Kabupaten Pasuruan Soenarto menyebutkan, banjir di Kabupaten Pasuruan melanda wilayah Kecamatan Pohjentrek, Kraton, Pandaan, Rembang, dan Bangil.

Disebutkan, akibat banjir tersebut sebanyak 5.713 rumah warga terendam yang 14 di antaranya rusak berat dan ringan. Tiga orang meninggal,sedangkan satu orang dinyatakan hilang.

Tiga korban meninggal masing-masing, Suyanto, warga Desa Sebani, Kecamatan Pandaan, meninggal setelah disambar petir saat hujan lebat yang mengakibatkan banjir. Tirto Utomo, seorang warga Desa Kebonwaris, Kecamatan Pandaan ditemukan tewas setelah terseret arus banjir.

Sedangkan Rohman warga Desa Kalirejo, Kecamatan Bangil ditemukan tewas setelah terseret arus banjir, dan Ihya Ulumuddin, warga Desa Kesrikan, Kecamatan Bangil yang hilang terseret arus banjir belum ditemukan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010