Johannesburg (ANTARA News/AFP) - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyatakan prihatin atas peristiwa serangan yang "mengejutkan dan tidak dapat diterima" terhadap tim sepak bola Togo di Angola, namun menegaskan bahwa kasus itu tidak akan mempengaruhi penyelenggaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Zuma tiba di Luanda, Minggu, untuk menghadiri pembukaan Piala Afrika, yang dua hari sebelumnya dikejutkan oleh kasus serangan kelompok separatis terhadap tim Togo sehingga dua orang tewas.

"Presiden Zuma menegaskan kembali bahwa Afrika Selatan tetap 100 persen siap menggelar putaran final Piala Dunia, dan menepis spekulasi bahwa peristiwa di Angola itu bisa terbawa ke Afsel," demikian pernyataan dari kantor kepresidenan Afsel.

"Kasus serangan yang mengejutkan dan tidak bisa diterima itu seharusnya tidak tafsirkan berlebihan, tapi harus menjadi pendorong bagi benua Afrika dan dunia untuk berupaya lebih keras dalam mengatasi terorisme dan tindak kekerasan di mana pun," demikian pernyataan itu.

Kejuaraan sepak bola antarbangsa Afrika ini akan dibuka Minggu malam waktu setempat dengan pertandingan perdana antara tuan rumah Angola melawan Mali.

Pemerintah Togo telah memerintahkan tim sepak bolanya untuk pulang setelah insiden yang menewaskan dua anggotanya di wilayah kantong Cabinda di Angola.

Zuma menyampaikan belasungkawa terhadap pemerintah dan rakyat Togo atas peristiwa itu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010