Jakarta (ANTARA News) - Bank-bank baru penyalur kredit usaha rakyat (KUR) ditargetkan dapat menyalurkan KUR hingga mencapai Rp5,2 triliun dari target penyaluran KUR selama 2010 sebesar Rp20 triliun.

"Pemerintah melalui program 100 hari melakukan revitalisasi program KUR untuk mempercepat penyaluran KUR melalui tiga aksi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam penandatanganan adendum II MoU bersama tentang penjaminan kredit/pembiayaan kepada usaha kecil mikro menengah dan koperasi di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Selasa.

Hadir dalam acara itu antara lain Menperin MS Hidayat, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menneg BUM Mustafa Abubakar, Mendag Mari E Pangestu, Mennegkop dan UKM Syarif Hassan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mentan Suswono, Menhut Zulkifli Hasan.

Hatta mengatakan, enam bank lama yang telah menyalurkan KUR pada tahun-tahun sebelumnya diharapkan dapat menyalurkan KUR hingga Rp14,8 triliun selama 2010.

Enam bank itu adalah Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Bukopin dan Bank BTN. Sementara bank baru penyalur KUR 2010 adalah 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan kelompok bank lainnya.

Tiga belas BPD diharapkan menyalurkan Rp3,5 triliun dan kelompok bank lainnya sebesar Rp1,7 triliun.

Sementara tiga aksi yang dilakukan antara lain penyediaan dana penjaminan hingga Rp2 triliun sehingga penyaluran KUR mencapai Rp20 triliun selama 2010.

"Selain itu menambah jumlah bank penyalur KUR yaitu 13 BPD dan kelompok bank lainnya, dan relaksasi pengaturan penyaluran KUR," kata Hatta.

Ia juga menyebutkan, penyaluran KUR per akhir November 2009 mencapai Rp16 triliun di mana sektor perdagangan merupakan penerima terbanyak yakni mencapai 64 persen, kemudian pertanian 20 persen, industri pengolahan dan jasa 5 persen serta lainnya 7 persen.

Sementara dari sebaran wilayahnya, penerima terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara di luar Jawa adalah Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan.

Hingga akhir November 2009, penerima KUR mencapai 2,3 juta orang/pengusaha dengan rata-rata kredit Rp7,15 juta, sementara tingkat kredit bermasalah (NPL) mencapai 5,75 persen.

"Dari total 2,3 juta penerima KUR, lebih dari 100.000 debitur telah exit dari KUR ke kredit komersial, diharapkan penerima KUR dapat exit pada 2015," kata Hatta. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010