Jakarta (ANTARA) - Film besutan sutradara Hanung Bramantyo "Satria Dewa: Gatotkaca" mulai melakukan proses syuting sejak tanggal 6 Agustus 2020, meski di tengah pandemi virus corona (COVID-19), dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Satria Dewa: Gatotkaca" adalah film pertama dari delapan seri film di bawah Satria Dewa Superhero Universe yang diproduseri Rene Ishak serta Celerina Judisari melalui Satria Dewa Studios.

Syuting, dikutip dari Variety pada Sabtu, sempat tertunda dua bulan akibat COVID-19. Namun, mulai lagi pada awal Agustus dan akan berlangsung selama 45 hari sampai pertengahan September mendatang.

Baca juga: Rizky Nazar akan perankan tokoh Gatotkaca

Baca juga: Indonesia akan punya Satria Dewa Universe

 
Hanung Bramantyo (ANTARA/HO)


Ishak, pada Variety menyebutkan bahwa produksi film berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para kru dan bintang film harus menjalani karantina selama dua minggu di lokasi sebelum akhirnya bisa menjalankan syuting.

"Kebanyakan syuting dilakukan di studio atau lokasi tertutup. Selain wajib pakai masker, pengecekan suhu tubuh tiap hari juga dilakukan dan selama di balik layar kita tetap menerapkan jaga jarak fisik, tes swab juga dilakukan tiap seminggu sekali," kata Ishak.

Film dijadwalkan tayang pada musim panas 2021 di Indonesia dan akan diputar juga di bioskop-bioskop internasional.

Film yang menelan biaya 4-5 juta dolar AS itu digawangi oleh Rahabi Mandra sebagai penulis skenario, serta dibintangi sederet aktor dan aktris muda seperti Rizky Nazar yang akan memerankan Yuda, pemuda dengan kekuatan super.

Ada juga aktor laga kawakan seperti Cecep-Arif Rahman dan Yayan Ruhiyan, keduanya adalah bintang film "John Wick 3" dan "The Raid."

Yayan Ruhian juga pernah tampil di "Star Wars: Episode VII – The Force Awakens."

Mendapatkan perhatian dari media luar negeri, Rene Ishak mengaku bahagia.

"Sebagai warga bangsa Indonesia, tidak ada yang lebih membahagiakan saya melihat Pahlawan Indonesia diterima di panggung Internasional dan membawa kebanggaan bagi bangsa. Kami berharap dengan daya tarik cerita, karakter, dan jagad Satria Dewa pahlawan kita, tidak hanya akan menarik penonton Indonesia tetapi juga penonton internasional," kata dia.

Baca juga: Rizky Nazar siapkan fisik dan mental untuk jadi Gatotkaca

Baca juga: Hanung Bramantyo ubah konsep "Satria Dewa Gatotkaca"

Baca juga: "Satria Dewa Gatotkaca" bukan superhero tapi super wayang

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020