Surabaya (ANTARA News) - Enam awak Kapal Layar Motor (KLM) Genta Samudra menolak dievakuasi, dan memilih bertahan di atas kapal yang mengalami kebocoran lambung itu.

"Dari 15 awak kapal, ada enam orang, termasuk satu nakhoda yang tak mau dievakuasi karena merasa bertanggung jawab atas kapal tersebut," kata Humas Administratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak Surabaya, Sri Sukesi, Jumat.

Sementara sembilan awak lainnya sudah berhasil dievakuasi ke Tanjung Perak dengan menggunakan kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) Jumat pagi.

Kapal nahas itu dikandaskan di perairan dangkal Karangjamuang atau berada di titik koordinat 06-55-46 Lintang Selatan dan 112-43-69 Bujur Timur.

Kapal milik PT Bintang Jaya Nusantara Perkasa itu mengalami kebocoran lambung saat melintas di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Kamis (14/1) malam, setelah dihantam ombak besar Laut Jawa.

KLM mengangkut pasir besi dari Pelabuhan Belitung dan hendak menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, 10 nelayan terkatung-katung di Perairan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik setelah kapalnya terbalik dihantam ombak Laut Jawa.

Tidak ada korban jiwa dalam dua peristiwa berbeda yang terjadi Kamis (14/1) malam itu. Para nelayan asal Brondong, Kabupaten Lamongan yang sedang melakukan perjalanan pulang dari Perairan Masalembo itu berhasil ditolong kapal milik perusahaan pertambangan minyak, Hess Indonesia.

Sementara, awak KLM Genta Jaya dievakuasi dengan menggunakan kapal Basarnas ke Pelabuhan Tanjung Perak.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010