Tapaktuan (ANTARA News) - Ratusan warga ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan, menyaksikan fenomena alam gerhana matahari di depan masjid Istiqamah daerah tersebut.

Wartawan ANTARA News dari Tapaktuan, Jumat, melaporkan, fenomena alam itu dilihat dengan menggunakan klise (negatif foto) baru dan bekas, kaca mobil yang dilapisi plastik agak gelap dan kaca helm.

Keberadaan warga di depan masjid agung tersebut juga mengundang perhatian pengguna jalan negara Meulaboh-Medan, sehingga banyak pengendara yang menghentikan laju kendaraan menyaksikan gerhana.

Seorang warga Syaifuddin (35) yang membawa serta keluarganya ke depan masjid Istiqamah mengaku sejak Kamis (14/1) telah menyiapkan kertas foto untuk menyaksikan gerhana matahari.

"Kami mengetahui adanya gerhana dari media massa. Tadinya saya melihat dipekaran rumah, tapi lebih mengasyikkan kalau disaksikan beramai-ramai," katanya.

Di kota Tapaktuan gerhana matahari sekitar 40 persen terlihat sejak pukul 14.00 WIB-16.05 WIB, karena adanya awan dan mendung menyulitkan warga menyaksikan fenomena alam tersebut.

Sekitar pukul 14.50 WIB cuaca mulai nampak cerah meski awan gelap sesekali menutupi matahari, namun warga dengan jelas dapat melihat gerhana matahari.

"Baru kali ini saya menyaksikan gerhana matahari. Ini salah satu kebesaran Allah yang diperlihatkan kepada manusia," katanya.

Sejumlah warga di Bakongan, Kota Fajar, Trumon dan berbagai kecamatan lainnya juga menyaksikan gerhana matahari itu namun tidak ada pelaksanaan shalat gerhana di daerah yang dikenal dengan penghasil komoditi pala itu.

Gerhana matahari juga disaksikan di Banda Aceh. Gerhana matahari anular (cicin) yang kebetulan melewati Indonesia juga dapat dilihat oleh masyarakat Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010