Washington (ANTARA News/AFP) - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn, Jumat mengatakan, bailout (dana talangan) pemerintah lelah, tidak mungkin menyelamatkan bank jika krisis keuangan lain berkembang.

Mantan menteri keuangan Prancis itu mengatakan, dia tidak bisa membayangkan pembuat undang-undang di negara-negara maju setuju untuk setiap penyelamatan baru bank.

"Saya yakin bahwa sebagian besar parlemen, di Kongres Amerika Serikat, Majelis Nasional di Prancis, Westminster di Inggris, orang lain, akan sangat enggan, untuk mengatakan paling tidak, untuk memberikan uang lagi ke sektor keuangan," Kepala IMF mengatakan pada jumpa pers di Washington yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Prancis-Amerika (French American Chamber of Commerce).

"Terutama ketika mereka melihat bagaimana berperilaku sektor keuangan setelah krisis," tambahnya, mengacu pada berlanjutnya pembayaran bonus mewah yang disalahkan telah mendorong pengambilan risiko berlebihan yang menyebabkan krisis keuangan global.

Strauss-Kahn menekankan perlunya cara-cara baru untuk mengatasi masalah-masalah yang telah memutar perekonomian global ke dalam penurunan terburuk dalam beberapa dasawarsa.

"Kami memiliki 12 bulan atau 24 bulan untuk dapat menyiapkan sesuatu yang akan menjadi ... lebih aman dan yang akan lebih cenderung menolak, menghindari jenis masalah baru kami," katanya.

IMF memperkirakan bahwa Kelompok 20 besar ekonomi maju dan berkembang menghabiskan lebih dari 1,9 triliun dolar untuk mendukung sistem finansial mereka antara 2008 dan Agustus 2009 di tengah krisis global. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010