Port-au-Prince (ANTARA News) - Penjarah yang membawa senapan menimbulkan ketakutan baru di jalan-jalan Haiti, Jumat, saat tentara AS datang  ke negara tersebut. Haiti porak poranda oleh gempa dan bantuan internasional termasuk tentara AS mulai mengalirkan berton-ton bantuan buat rakyat yang mengalami trauma.

Tiga hari setelah gempa, kemarahan dan kekecewaan meningkat di ibu kota Haiti. Dua orang yang dengan putus-asa mencari makanan dan air di tengah bau amis mayat yang membusuk di terpa sinar Matahari.

Sebanyak  10.000 prajurit AS yang digelar di Haiti menguasai bandar udara yang dipenuhi berton-ton pasokan bantuan, dan memulai pembagian pertama bantuan yang diupayakan untuk meredam ancaman kerusuhan.

"Selama orang kelaparan dan kehausan, selama kami tak dapat mengatasi masalah tempat berteduh, kami menghadapi risiko kerusuhan," demikian peringatan Menteri Pertahanan Brazil Nelson Jobim, setelah mengunjungi ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Para pejabat Haiti mengatakan sedikit-dikitnya 50.000 orang telah tewas dan 1,5 juta orang lagi kehilangan tempat tinggal di negara Karibia tersebut, salah satu negara paling miskin di dunia, yang telah lama menyaksikan kerusuhan dan pertumpahan darah.

"Mayat lebih dari 15.000 orang sudah dikumpulkan dan dikuburkan," kata Perdana Menteri Haiti Jean-Max Bellerive. "Kami baru selesai mengumpulkan korban tewas yang berada di jalan."

Saat beberapa pejabat PBB di lapangan memohon bantuan tambahan makanan dan barang medis, penjarahan menyebar dan kemarahan berkobar sehubungan dengan sedikitnya tempat pembagian makanan.

Malam keempat setelah gempa menghadirkan ketakutan baru bagi banyak keluarga yang sudah diteror oleh gerombolan bersenjata.

"Orang tiba-tiba muncul sambil membawa senapan untuk mencuri uang," kata Evelyne Buino, ahli kecantikan muda, setelah melewati malam panjang di satu permukiman tak jauh dari pusat kota, yang porak-poranda. "Ini hanyalah permulaan."

"Kami memerlukan perlindungan dan penjaga (buat rumah kami). Ada banyak pria bersenjata, banyak penjarahan," kata Eglide Victor, yang rumahnya --yang kumuh-- adalah satu-satunya rumah yang masih berdiri di jalan tempat tinggalnya di pusat ibukota Haiti.

Para pejabat telah memperkirakan sebanyak tiga juta orang --sepertiga penduduk negeri itu-- terpengaruh oleh gempa dengan kekuatan 7,0 pada Akala Richter.

"Kita benar-benar perlu memusatkan perhatian pada yang hidup, dan kita dapat berbuat sesuatu buat mereka," kata Nicholas Reader, juru bicara buat Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Ada kemarahan dan kekacauan di bandar udara, dan di rumah sakit ada cerita mengenai orang yang diamputasi serta dioperasi tanpa anastetis.Militer AS meningkatkan pengiriman 600.000 paket ransum makanan plastik dan 100.000 botol air yang masing-masing berisi 10 liter.

Makanan bantuan bernilai 48 juta dolar AS tiba dengan menggunakan kapal Angkatan Laut seperti kapal induk USS Carl Vinson, yang dilengkapi dengan 19 helikopter, instalasi penjernihan air dan membawa berton-ton obat, tiba Jumat di Port-au-Prince.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010