Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah fungsionaris partai politik menggelar pertemuan dengan kalangan akademisi dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia guna mencari formula solusi persoalan bangsa saat ini.

"Beberapa elemen masyarakat memang mencoba mencari solusi permasalahan bangsa saat ini," ujar Lily Wahid, fungsionaris PKB, seusai pertemuan yang berlangsung di salah satu hotel berbintang di Jakarta itu, Minggu.

Menurut Lily, di awal masa pemerintahan Yudhoyono-Boediono saat ini ada sejumlah persoalan serius yang harus segera disikapi segenap elemen masyarakat Indonesia bersama-sama serta menemukan kembali jati diri bangsa yang telah hilang.

"Skandal Century merupakan salah satu persoalan bangsa saat ini dan itu harus dicarikan solusinya. Kita ini bukanlah bangsa yang korup," ujar adik almarhum Gus Dur itu.

Selain persoalan Century yang menjadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir, menurut dia, sebenarnya masih ada persoalan lain yang mengganjal dan belum tuntas penyelesaiannya.

Persoalan itu, menurut dia, adalah bagaimana eksistensi partai-partai politik yang ikut pemilu 2009 namun ternyata mereka tidak lolos parliamentary treshold (PT). "Persoalan ini juga dianggap masih mengganggu dan belum selesai," ujarnya.

Hal senada juga dikemukakan fungsionaris Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Didik Supriyanto.

Menurut dia, pertemuan itu diantaranya membicarakan tentang bagaimana penguatan demokrasi bangsa Indonesia dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pemerintahan, ujarnya, harus berjalan sesuai dengan rel yang telah digariskan para pendiri (founding fathers) negara ini.

"Karena dalam forum ini ada pula kalangan akademisi, maka disepakati untuk dilakukannya kajian-kajian akademis yang pada saatnya nanti hasilnya akan disampaikan secara luas kemasyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Bagus Satriyanto dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) menegaskan bahwa pemerintahan saat ini harus terus berjalan dan tidak boleh tersandera oleh kasus-kasus tertentu, seperti Century.

Namun demikian, katanya, berbagai persoalan bangsa tetap harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya secara bersama-sama. "Langkah-langkah akan segera disusun dalam wkatu yang tidak terlalu lama," katanya.

Pada kesempatan itu, Bagus menjelaskan bahwa pertemuan itu digagas oleh sejumlah aktivis parpol dan universitas (UI, ITB dan UGM) serta kalangan LSM yang punya pengalaman pergerakkan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010