Jambi (ANTARA News) - Organisasi angkutan darat (Organda) minta pengelola bus dan pengemudi tidak menjadikan alasan jalan rusak untuk menelantarkan penumpang dengan menurunkan mereka sebelum sampai ke tujuan.

Ketua DPD Organda Provinsi Jambi Syafriadi di Jambi, Minggu mengatakan, pihaknya banyak menerima laporan dari penumpang, terutama dari Padang, Sumatra Barat menuju Jambi, yang diturunkan di terminal Muara Bulian, dengan alasan jalan rusak.

"Pengelola dan pengemudi menurunkan penumpang di terminal Muara Bulian, karena tiga jalan yang akan dilalui rusak, kalau pun bisa antri dalam waktu yang lama, apalagi untuk kendaraan besar tidak bisa melintas di jembatan darurat, Desa Rantau Puri," katanya.

Penumpang menggunakan bus besar dari Padang itu dialihkan atau disuruh menggunakan bus kecil melanjutkan perjalanan ke Kota Jambi dengan tarif Rp10.000 dengan biaya sendiri.

Ia menyebutkan, penumpang yang diturunkan dan dialihkan itu harus diurus dengan benar, dan tarif atau ongkos melanjutkan perjalanan ditanggung oleh bus awal yang mereka tumpangi dari Padang.

Laporan yang diterima ada sejumpah PO yang semena-mena memberlakukan penumpangnya, dan Organda akan mengambil sikap tegas mengusulkan supaya izin trayek perusahaan tersebut diskor atau tidak diizinkan beroperasi untuk sementara.

Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Anwar Harminto mengakui, akibat kerusakan jalan kelancaran angkutan barang dan penumpang dari dan menuju Jambi terganggu.

Sebagian besar jalan penghubung jalur lintas Sumatra dan jalur lintas timur mengalami kerusakan cukup parah, dan curah hujan tinggi memicu kerusakan kian parah.

Jalan penghubung yang rusak itu meliputi jalan yang menghubungkan Kota Jambi dengan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, tija jalur yang ada, dua di antaranya rusak parah, dan satu terdapat jembatan rusak, sehingga kendaraan harus melewati jembatan darurat, yang bisa dilewati satu persatu.

Jalan lainnya yang rusak yakni jalan yang menghubungkan Kota Muara Bulian denga Kota Sarolangun, juga terdapat lubang besar menganga di badan jalan yang sering membuat kendaraan terperosok.

"Kita minta kerusakan jalan itu tidak dijadikan alasan untuk menelantarkan penumpang, dan penumpang yang merasa dirugikan supaya melapur ke Dinas Perhubungan setemat, supaya PO tersebut diberi saknsi," kata Anwar Harminto.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010