Semarang (ANTARA News) - Sosialisasi program pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 100 hari pertama, masih rendah sehingga masyarakat tidak dapat mencermati apa yang telah dilakukan oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

"Kita tidak mendapat sosialisasi yang baik dari masing-masing departemen selama 100 hari kerja Pemerintahan SBY," kata pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fitriyah, di Semarang, Senin.

Fitriyah mengatakan bahwa program 100 hari kerja Pemerintahan SBY merupakan pondasi awal untuk lima tahun mendatang dan bangunan pondasi tersebut seharusnya tersosialisasikan ke masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut belum maksimal.

Menurut Fitriyah, seharusnya pemerintah dapat menjelaskan dan memberikan harapan kepada masyarakat terkait dengan banyak hal yang harus dihadapi masyarakat seperti persiapan menghadapi perdagangan bebas.

"Jangan sampai pembangunan pondasi tersebut menjadi pekerjaan yang diam-diam," katanya.

Pemerintah seharusnya dapat menunjukkan bahwa banyak program yang telah ditempuh misalnya dalam hal penegakan hukum pada kasus Bank Century dan kejelasan soal ujian nasional.

"Jangan sampai masyarakat justru hanya disibukkan dengan perhatian isu yang justru di luar dari program yang telah dicanangkan sebelumnya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010