Palu (ANTARA News) - Sebanyak 12 orang korban yang sebelumnya hilang akibat badai angin kencang dan ombak setinggi tiga meter di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akhirnya ditemukan setelah terdampar di sebuah desa.

Kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Parigi Moutong, Ronald Abast, saat dihubungi dari Palu, Selasa malam mengatakan, korban hilang dari Desa Sidoan tersebut telah ditemukan sekitar 20 kilometer dari Desa Sidoan.

"Tadi malam habis magrib mereka sudah ditemukan terdampar," kata Ronald.

12 korban tersebut sempat hilang akibat perahu yang mereka gunakan melaut terbalik. Karena ombak yang ganas disertai angin kencang perahu akhirnya tidak bisa dikendalikan.

Zulman, warga desa Sidoan yang dihubungi juga membenarkan bahwa korban yang hilang sudah ditemukan Selasa malam dalam kondisi selamat. Dia mengatakan, perahu yang mereka gunakan juga diselamatkan hanya saja dalam kondisi rusak.

"Sudah ada semua korban yang hilang. Tadi mereka terdampar. Sekarang sudah menuju ke Sidoan," kata Zulman.

Di desa Sidoan menurut Zulman, terdapat 91 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak. Sebagian dari mereka masih bertahan di rumah, namun yang lainnya sudah mengungsi.

"Ini data sementara yang diperoleh dari Sekdes Sidoan," katanya.

Selain rumah, juga terdapat sebuah sekolah yang baru dibangun juga mengalami kerusakan terutama di bagian atapnya.

Sementara itu, Kesbanglinmas Parigi Moutong menyebutkan, angin kencang tersebut memorak-morandakan empat kecamatan yakni Tinombo. Tinombo Selatan, Tomini dan Palasa. Namun yang terparah adalah Kecamatan Tinombo dan Tinombo Selatan. Tiga kecamatan tersebut terletak di bagian Utara Kabupaten Parigi Moutong atau sekitar 150-200 kilometer dari Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Data sementara menyebutkan, saat ini sudah terdapat 128 rumah rusak berat dan ringan. Rumah tersebut tersebar di desa Tibu, Tinombo, dan Palasa.

Ronald Abast juga mengatakan, selain rumah rusak, jaringan listrik juga rusak mengakibatkan jaringan listrik di wilayah itu terganggu.

"Kalau bantuan kami masih menunggu dari Dinas Sosial Provinsi," kata Ronald.

Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010