Seoul (ANTARA News/Yonhap) - Korea Selatan mungkin akan mengirim satu kelompok pasukan penjaga perdamaian ke Haiti menyusul permintaan PBB pekan ini akan bantuan yang meningkat ke negara Karibia yang rusak akibat gempa bumi belum lama ini, kata seorang pejabat pemerintah, Selasa.

"Pemerintah sedang mengkaji ulang kemungkinan mengirim tentara sebagai cara untuk bergabung dengan upaya internasional untuk membantu membangun kembali Haiti," kata pejabat itu tanpa menyebut nama.

Pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB dapat dilakukan dengan cepat ketika pemerintah membuat keputusan, karena langkah itu tidak memerlukan persetujuan Majelis Nasional, tidak seperti pengiriman tentara ke medan perang atau konflik.

Tindakan itu dilakukan satu hari setelah Kementerian Luar Negeri Seoul mengatakan Korsel akan memberikan tambahan 9 juta dollar AS ke Haiti sebagai bantuan pertolongan darurat.

Negara itu telah memberikan bantuan senilai 1 juta dollar AS dalam bentuk pasokan, pelayanan medis dan bantuan pada upaya pencarian dan pertolongan di Haiti dengan pengiriman pasokan pertamanya dijadwalkan tiba Rabu.

"Pemerintah sedang meninjau kembali cara untuk memperluas bantuan buat Haiti, dengan mempertimbangkan seriusnya kerusakan karena gempa dan juga upaya kami untuk meningkatkan sumbangan kami pada masyarakat internasional," jurubicara kementerian itu mengatakan pada konferensi pers Senin.

Dalam tindakan yang berkaitan, tim bantuan medis kedua Korea Selatan yang terdiri atas 18 dokter dan perawat akan berangkat ke Haiti Rabu, jelas kementerian kesehatan dan kesejahteraan sosial Selasa.

Tim medis baru itu akan menggantikan tim dokter dan perawat pertama Korea yang telah tinggal di Haiti sejak Jumat lalu untuk memberikan pelayanan media darurat kepada orang-orang yang terluka di Haiti, kata kementerian tersebut.

Peninjauan kembali pengiriman pasukan penjaga perdamaian oleh Seoul itu terjadi setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan sedikitnya sebanyak 3.500 pasukan militer atau polisi tambahan dibutuhkan di Haiti.

PBB sekarang ini memiliki misi penjaga perdamaian yang mempunyai 9.000 anggota di Haiti, sementara AS menawarkan untuk mengirim sekitar 12.000 tentara untuk membantu memelihara ketertiban di negara yang Selasa lalu dihantam oleh gempa berkekuatan 7 pada Skala Richter dan beberapa gempa susulan yang sangat kuat itu.

Ratusan ribu orang dipercaya telah tewas atau terluka akibat gempa tersebut.

Seorang wanita pejabat Korsel sekarang ini tinggal di Haiti sebagai bagian dari operasi penjaga perdamaian PBB di negara itu.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010