Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat telah mengirimkan dua tahanan Aljazair dari penjara Teluk Guantanamo ke negara asal mereka, kata Departemen Kehakiman AS dalam pengumumannya Kamis.

Pengumuman itu menyebutkan dua pria itu adalah Hasan Zemiri dan Adil Hadi al-Jazairi Bin Hamlili, pada malam menjelang tanggal yang ditargetkan Presiden Barack Obama untuk menutup penjara tersebut.

Namun terjadi badai politik di dalam negeri berkaitan rencana pemerintah Obama untuk merumahkan beberapa tersangka teror di bumi AS, dan keengganan sekutu-sekutu asing terhadap pembebasan tahanan yang menjadi pukulan untuk ikrarnya yang bersejarah itu.

Sekitar 196 tahanan masih berada di tahanan militer AS di Kuba selatan itu, termasuk puluhan yang telah dinyatakan akan dibebaskan, turun dari sekitar 250 ketika Obama mengambil alih kekuasaan. Sebagian besar dari mereka ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan.

Menteri Luar Negeri Slowakia, Miroslav Lajcak, Selasa lalu mengatakan bahwa negaranya akan menerima tiga tawanan dari penjara itu sebagai solidaritas dan sikap persekutuan.

Pemerintah Obama telah menghentikan pengiriman para tahanan Yaman - yang mencakup sekitar separoh dari jumlah tawanan - untuk menghindari kekhawatiran bahwa mereka mungkin saja akan mengangkat senjata menentang AS.

Para anggota parlemen AS dan Departemen Pertahanan telah memperingatkan, bahwa meningkatnya jumlah bekas tahanan Guantanamo yang bergabung dengan kelompok-kelompok gerilyawan, bisa berbalik menyerang AS.

Satu laporan Pentagon April lalu menemukan bahwa sekitar 14 persen bekas tahanan Guantanamo melakukan atau diduga menjalin hubungan dengan kelompok militan.

Obama menghentikan pengiriman ke Yaman setelah seorang pria Nigeria yang dituduh berusaha meledakkan dirinya di atas pesawat bertujuan ke AS, yang membawa sekitar 300 penumpang, dicurigai dilatih oleh cabang Al Qaida di Yaman.

Namun dalam pernyataan mengenai pengiriman tahanan terakhir, Departemen Kehakiman mengatakan, AS telah berkordinasi dengan pemerintah Aljazair untuk menjamin pengiriman itu dilakukan berdasarkan tindakan-tindakan keamanan yang memadai. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010