Solo (ANTARA News) - Dua penumpang kereta api (KA) Gaya Baru malam jurusan Stasiun Senen, Jakarta-Surabaya luka-luka dan empat orang lain mengalami trauma, karena menjadi sasaran kemarahan warga terhadap suporter sepak bola Persebaya dengan dilempari batu saat melintas di Solo.

Berdasarkan pantauan di Stasiun Balapan Solo, Senin, menyebutkan, dua penumpang yang mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu tersebut, yakni Tukiman (37) warga Desa/Kecamatan Candi, Madiun dan M. Rifai (29) warga Surabaya. Keduanya masing-masing mengalami robek pada kepala bagian atas dan mendapat tiga jahitan.

Empat penumpang lainnya yang mengalami trauma, yakni Siti Khotijah (32) warga Kertosono, Nganjuk, Deni Ariani (20), Suyatno (29), dan Wardiyatun (45), ketiganya asal Surabaya.

Petugas Tim Kesehatan PMI Surakarta, Diah Ayu, mengatakan, korban Tukiman dan M Rifai, kepala bagian atas terluka robek dan harus dijahit sedangkan empat penumpang lain kelihatan trauma setelah kereta yang ditumpangi sewaktu melintas di Solo dilempari batu.

Namun, dua korban yang terluka tersebut bisa melanjutkan perjalanan lagi menuju Surabaya, sedangkan penumpang yang mengalami sok membatalkan berangkat dengan KA itu, dan mereka akan melanjutkan ke Surabaya dengan menumpang bus.

Tugiman salah satu penumpang KA Gaya Baru yang menjadi korban pelemparan batu menjelaskan, dirinya di Jakarta bekerja di proyek bangunan dan ingin pulang ke Madiun dengan menumpang KA Gaya Baru malam.

Namun, Tugiman mengaku sedang sial saat para penumpang panik berhamburan keluar dari kereta untuk mencari perlindungan setibanya di Stasiun Balapan justru sebuah batu yang dilemparkan mengenai kepalanya.

"Saya ini ingin pulang ke Madiun tidak tahu masalah sepak bola. Tapi, saya menjadi kena sasaran warga yang marah dengan Bonek," Tugiman usai kepala dijahit oleh petugas kesehatan setempat.

Menurut Tugiman, setibanya di Stasiun Balapan, kondisi lampu di gerbong kereta padam. Gerbong kelima juga ada yang terbakar sehingga penumpang panik ingin menyelamatkan diri. "Saya keluar melompat lewat cendela kereta yang pecah kacanya menyelamatkan diri".

Sementara kondisi KA Gaya Baru yang terkena lemparan batu oleh warga banyak kaca cendela yang mengalami pecah. Penumpang sempat dilakukan evakuasi dari kereta setibanya di Stasiun Balapan, Minggu (24/1) sekitar 10:15 WIB karena kondisi jalur menuju ke timur (Surabaya) tidak memungkinkan.

Puluhan pasukan keamanan dari Dalmas dan Brimob Polwil Surakarta didatangkan untuk mengamankan situasi di Stasiun Balapan yang banyak didatangi ratusan warga yang hendak masuk di stasiun.

Namun, aparat keamanan berhasil menghalau ratusan warga tersebut setelah diberi tembakan gas air mata. Ratusan warga tersebut marah akibat ulah suporter Persebaya yang dijuluki "Bonek" itu, saat mereka melintas di wilayah Solo tujuan Bandung.

Sementara itu, setelah kondisi aman, petugas PT KA Stasiun Balapan dan aparat keamanan mulai melakukan evakuasi para penumpang untuk kembali masuk ke dalam KA, sekitar 01:45 WIB. Sebelum KA diberangkatkan tujuan Surabaya, pasukan Dalmas dan Brimob melakukan penyisiran ke jalur KA.

Petugas PT KA di Stasiun Balapan memberikan aba-aba bahwa KA Gaya Baru malam diberangkatkan dari stasiun sekitar pukul 02:00 WIB dengan mengawalan ketat oleh aparat keamanan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010