Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengantisipasi unjuk rasa yang kemungkinan banyak digelar terkait program 100 hari pemerintah, diantarnya oleh kelompok "Petisi 28" pada 28 Januari mendatang.

"Seperti biasa, pengamanan tetap tidak under estimate. Tetap dilaksanakan, diantisipasi tidak rusuh, tidak melanggar ketertiban, langgar aturan, jangan sampai ada bentrokan, jangan sampai terjadi apa-apa," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI di Jakarta, Senin.

Menkopolhukam menegaskan, unjuk rasa itu merupakan wujud ekspresi demokrasi, selalu diberikan peluang, tetapi dengan catatan harus menghargai aktivitas masyarakat lain.

"Rambunya ketertiban, keamanan dan kegiatan lain masyarakat tetap terjaga. Silakan dilaksanakan asal aman, tertib, damai, tidak ada pengerusakan, silakan," ujarnya.

Sementara Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Darpito Pudyastungkoro mengatakan, situasi keamanan Ibukota dan sekitarnya menjelang aksi unjukrasa, relatif kondusif.

"Hingga kini masih aman, kondusif dan belum ada peningkatan status keamanan. Kita sangat menyayangkan apabila hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Pangdam mengharapkan aksi unjuk rasa berlangsung aman, meski kemungkinan bisa saja berlangsung tidak aman. "Namanya kemungkinan kan ada saja. Bisa saja terjadi, kita harap aman," tutur Darpito.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada permintaan dari Polri terkait tambahan pasukan pengamanan aksi 28 Januari 2010.

"Petisi 28" merupakan gabungan elemen mahasiswa, pemuda, dan masyarakat yang mengevaluasi kinerja Pemerintahan SBY-Boediono.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010