Jayapura (ANTARA News) - Ketua Komisi A, pada Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Ruben Magay, mendesak aparat Kepolisian Daerah (Polda) Papua agar segera mengungkap pelaku penembnakan di areal milik PT Freeport Indonesia di tembaga Pura Timika, Papua.

"Polda harus segera mengungkap pelaku penembakan di Freeport agar jangan sampai menimbulkan kecemasan dan kecurigaan dalam masyarakat tentang aktor intelektualnya," kata Ruben Magay kepada wartawan di Jayapura, Senin.

Ruben Magay mengaku heran dengan terjadinya kembali peristiwa penembakan di areal pertambangan emas dan tembaga itu, meski Kelly Kwalik yang selama ini dituduh sebagai dalang dibalik penyerangan ke areal Freeport telah ditembak mati 16 Desember 2009.

Ia mendesak polisi bekerja serius dan jujur untuk mengungkap dalang berbagai aksi penembakan di areal Freeport selama ini.

"Polisi harus bekerja sungguh-sungguh dan jujur untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan," katanya.

Insiden penembakan di areal Freeport terjadi lagi pada Minggu sekitar pukul 06.30 WIT di Mil 60-61 terhadap rombongan bus nomor lambung 140-177 yang dikemudikan Iskandar, bus nomor lambung 140-176 yang dikemudikan Tamami Engkeng dan mobil GRF 01-3378 dari Tembagapura menuju Kuala Kencana.

Dalam kejadian itu, tiga anggota polisi dan karyawan Freeport termasuk salah satu warga negara asing terluka.

Korban yang terluka yakni Briptu Budi S, Bripda EP Supriyadi dan Bripda Abdullah (ketiganya anggota Satuan Tempur 2 Pelopor Detasemen A Mabes Polri).

Budi terluka pada lengan kirinya, sedangkan Supriyadi terluka pada betis kiri setelah tertembus peluru. Ada pun Abdullah mengalami luka memar pada dahinya akibat terkena serpihan peluru.

Korban lainnya atas nama James Raintung anggota satuan pengaman Freeport yang terluka pada pipi kiri akibat terkena serpihan peluru, Chindy Alifani Mokodompit mengalami luka tembak pada paha kanan dan James Howart Lockhart (warga negara Kanada) mengalami luka pada mata kiri akibat terkena serpihan peluru.

James Howart Lockhart telah dievakuasi dengan pesawat Airfast ke Jakarta pada Minggu siang untuk mendapat perawatan medis.

Pada Minggu pagi, James bersama rombongan dari Tembagapura hendak menuju ke Kuala Kencana untuk bermain golf.

Insiden penembakan tersebut hanya berselang dua hari pascakunjungan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Theodore G Osius ke Freeport, perusahaan tambang emas dan tembaga asal negeri Paman Sam yang sudah lebih dari 40 tahun menggali kekayaan alam Papua. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010