Petenis asal Skotlandia tersebut dalam posisi unggul 6-3, 7-6, 3-0 ketika Nadal yang pada set awal minta kepada pelatihnya untuk merawat lututnya, memegang kepalanya dan memberitahu kepada Murray bahwa dirinya tidak bisa lagi melanjutkan pertandingan.
Kemenangan tersebut akan memberi Murray harapan memecahkan rekor penantian 74 tahun bagi petenis Inggris yang mampu menjuarai grand slam putra, dan dia selanjutnya akan menghadapi petenis Kroasia Marin Cilic untuk berebut tempat final.
"Saya sudah mengenal Rafa ketika saya berusia 13 atau 14 tahun dan dia adalah seseorang yang saya selalu jadikan panutan," kata Murray.
"Dia pemain favorit untuk dilihat karena tenaganya dan saya mengikutinya," katanya.
"Saya mendapat beberapa kejadian sulit pada awal pertandingan dan saya bermain bagus dan saya menerapkan taktik saya dengan baik," tambahnya.
Sementara itu tersingkirnya Nadal menjadi catatan buruk bagi pertandingan berkualitas tinggi dan dia sempat diragukan apakah akan mampu untuk kembali mencapai standar kualitasnya yang dia capai dalam memenangi enam gelar grand slam.
Nadal masih berusia 23 tahun, tapi akan menjadi trauma dengan menyandang cedera lutut selama lebih sembilan bulan lalu setelah menjadi petenis nomor satu dunia setahun yang lalu saat dia memenangi Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan Wimbledon dan menjadi peringkat satu dunia.
Tapi dengan mundurnya dia pada pertandingan Selasa, tidak akan mengurangi penampilan Murray yang masih berada pada performa terbaiknya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
