Jakarta (ANTARA News) - LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) akan ikut meredam aksi demo, baik dalam rangka memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, 28 Januari 2010, maupun aksi demo yang marak di berbagai daerah.

Namun LIRA mengajak seluruh komponen bangsa untuk bisa ikut berperan aktif mengkritisi setiap kebijakan pemerintah, agar tercipta kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat, transparan dan akuntabel.

"Bangsa ini memerlukan sikap kritis dari seluruh komponen bangsa, agar arah dan tujuan pembangunan mampu memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia . LIRA menolak aksi-aksi yang bertujuan menciptakan instabilitas ," tegas Presiden LIRA, HM Jusuf Rizal, yang juga Direktur Eksekutif President Center Tim Relawan yang membantu SBY-Boediono pada Pilpres 2009 di Jakarta Rabu.

Jusuf Rizal mengatakan, aksi demontrasi merupakan bunga-bunga demokrasi yang perlu dan harus dikembangkan, tetapi harus dijaga kemurniannya, karena kalau tidak dijaga akan mudah ditunggangi dan diprovokasi oleh kelompok-kelompok yang memiliki berbagai kepentingan, sehingga hasilnya bisa menjadi kontraproduktif.

"Saat ini banyak aksi demo yang memiliki berbagai agenda mendiskreditkan pemerintah, untuk itulah LIRA akan ikut meredam dan melakukan komunikasi politik agar stabilitas bangsa ini terus terjaga," ujarnya.

LIRA juga mengajak seluruh komponen bangsa agar terus bisa bersikap kritis. "Mari kita sampaikan dengan bijak hal-hal yang masih kurang sempurna kepada institusi pemerintah. Saya yakin pemerintahan SBY-Boediono akan terbuka menerima berbagai masukan dan kritikan dari masyarakat untuk memperbaiki kinerjanya," tegas Jusuf Rizal yang juga menjabat Ketua Umum Poros Muda Nadhlatul Ulama (PMNU).

HM Jusuf Rizal sebelum mendirikan LIRA merupakan tim relawan yang sejak tahun 2004 bersama Sudi Silalahi membentuk Blora Center membantu SBY menjadi Presiden dan pada Pilpres tahun 2009, tetap membantu pasangan SBY-Boediono dengan membentuk President Center yang kemudian membuat Gerakan Satu Putaran (GSP). LIRA telah memperoleh penghargaan Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai LSM terbesar (memiliki cabang di 33 Propinsi dan 393 Kabupaten Kota ) di Indonesia.

Terkait dengan aksi memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, Kamis, 28 Januari 2010, menurut Jusuf Rizal gerakan tersebut berdasarkan informasi intelijen LIRA akan diskenariokan bahwa LIRA dijadikan "tumbal" dalam suatu unjuk rasa yang tidak damai.

Karena salah satu yang akan dijadikan sasaran adalah LIRA, maka LIRA beserta elemennya di seluruh Indonesia tidak akan turun untuk unjukrasa, tapi memberikan dorongan bagi pemerintahan SBY-Boediono agar terus melanjutkan pembangunan dan tetap memiliki komitmen yang kuat dalam pemberantasan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010