Padang (ANTARA News) - Pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Prof Dr Elfindri mengatakan, ukuran program kerja 100 hari kementerian ekonomi KIB II sebaiknya diarahkan pada sejauh mana intensitas kabinet ekuin menyelesaikan "grand strategy" lima tahunan dan tahunan.

"Hal itu diperlukan sebab `baseline of economic performance` di Indonesia tidak mudah diakses," kata Elfindri di Padang, Selasa.

Elfindri mengakui bahwa dirinya mendengar adanya draft "grand design" yang dibuat pemerintah.

Akan tetapi, katanya, dirinya dan masyarakat tidak mengetahui apa yang dikerjakan pemerintah selama ini.

"Artinya, yang terjadi adalah `hidden policy`. Kebijakan ada tetapi `miskin` sosialisasi. Mirisnya Presiden SBY juga tidak tampil menyampaikan apa yang sudah dikerjakannya melalui kementerian kabinetnya terdahulu.

Dia menyontohkan, kebijakan Presiden AS, Barack Obama yang sangat jelas apa "reform" yang sudah dilakukannya pada awal-awal kepemimpinannya.

Karena itu, kata Elfindri, yang juga koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah X, Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri, mengusulkan kementerian KIB melaksanakan sejumlah kegiatan misalnya infrastruktur trans Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Untuk kesehatan dan pendidikan, misalnya, `reform` sistem pelayanan dan `quality`," kata Elfindri yang juga anggota majelis dewan pendidikan tinggi itu. (T.F011/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010