Jambi (ANTARA News) - Ratusan ekor ayam milik warga Desa Teluk Kuali, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi, mati mendadak akibat terserang virus H5NI atau virus flu burung.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo, Muhsin di Tebo, Rabu mengatakan kejadian ayam mati mendadak dilaporkan terjadi pada Selasa (26/1) lalu, dimana ratusan ekor ayam milik warga setempat mati tanpa diketahui penyebabnya.

Tim gabungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo langsung melakukan pengecekan setelah mendapatkan laporan dari warga.

"Setelah dilakukan tes laboratorium, ayam yang mati tersebut positif terjangkit virus H5N1 atau flu burung," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan melakukan siaga terhadap penyebaran virus itu hingga dua atau tiga hari ke depan.

Tim ini juga akan memeriksa hewan unggas milik warga yang masih hidup serta melakukan pemusnahan.

"Sejauh ini belum ada keluhan adanya penyebaran virus itu terhadap manusia," katanya.

Berdasarkan data di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo, terdapat 105 ekor ayam milik warga yang mati. Kemungkinan jumlahnya akan jauh lebih banyak, karena terdapat sejumlah ayam warga yang mati sejak dua pekan lalu, namun tidak terdeteksi.

Muhsin juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus tersebut.

Warga masyarakat diminta segera melapor ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat jika merasakan hal-hal yang tidak wajar pada kondisi tubuhnya.

Selain itu, Dinas Peternakan dan Perikanan juga memberikan dan melakukan penyemprotan obat anti virus.

"Kami saat ini juga melarang kegiatan keluar atau masuk ayam ke lokasi terjangkit. Sebab, jika aktivitas itu masih dilakukan, akan memudahkan penyebaran virus tersebut," katanya.

Kejadian ayam mati mendadak di Kabupaten Tebo ini adalah yang kedua kali selama 2010.

Sebelumnya, kejadian serupa terjadi pada awal 2010, yaitu di Kecamatan Tebo Tengah, dimana puluhan ayam milik warga tiba-tiba mati mendadak.

Muhsin menambahkan hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti dari mana asal virus tersebut.

"Hingga kini kami masih melakukan penelitian. Namun bisa saja ayam tertular virus dari luar atau dari dalam, seperti kandang yang kotor atau makanan ternak yang kedaluwarsa," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010