Jakarta (ANTARA News) - Massa dari berbagai elemen silih berganti menggelar aksi di depan Istana Wakil Presiden di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis siang, sejak pukul 11.30 WIB, dalam rangka 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.

Kelompok massa pertama adalah Gerakan Revolusi Putih yang merupakan gabungan ormas dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Timur, RPM, Jamper (Jaringan Pemuda Penggerak), dan FKMD (Forum Komunikasi Muda-mudi Depok).

Mereka datang mencarter sejumlah minibus lalu karena jalan menuju Istana Wapres diblokade, lalu berkumpul di mulut Jl. Medan Merdeka Selatan, depan pintu masuk kedutaan besar Amerika Serikat (Kedubes AS).

Kelompok ini hanya berdemonstrasi selama satu jam dan berlangsung damai.

Tak seberapa lama, giliran Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menerobos masuk blokade jalan yang dimaksudkan pengalihan jalan sehingga polisi spontan mengenakan perlengkapan anti huru-hara.

Setelah berorasi, mereka lalu mengelilingi barikade kawat berduri depan jalan Istana Wapres, kemudian berjalan terus menyusuri Jl. Medan Merdeka Selatan dengan baliho dan bendera ormas.

Berikutnya datang pada pukul 13.25 WIB, dua kelompok massa, Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (KAPAK), dan Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN).

KAPAK menggelar aksi teatrikal dengan badut bersepatu engrang dan bergerak sebagai pembuka jalan, dan sempat berorasi dan bernyanyi tepat di seberang Istana Wapres.

Sementara AMN melakukan provokasi dengan melakukan "Langkah Revolusi", yaitu langkah untuk menerobos barikade polisi yang sudah bersiaga menjaga di lokasi.

Namun orator kedua kelompok meminta semua orang tidak bertindak anarkis dan hanya datang menunjukkan kekecewaan terhadap pemerintah.

Orator berterimakasih kepada polisi untuk bersiaga membantu menjaga ketertiban unjuk rasa.

AMN terdiri dari STIE Swadaya, Universitas Islam Negeri, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Respati Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010