Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan telekomunikasi, PT Indosat Tbk, sedang mengkaji sejumlah opsi pembiayaan utang yang jatuh tempo tahun ini sebesar Rp4,5 triliun.

"Utang jatuh tempo mencapai Rp4,5 triliun. Kami sedang mencari opsi refinancing yang tepat," kata Direktur Utama Indosat, Harry Sasongko, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis.

Menurut Harry, utang tersebut akan dibiayai selain dari kas internal perusahaan juga dari eksternal.

"Kita mencari opsi pendanaan yang lebih murah. Apakah pinjaman perbankan atau menerbitkan obligasi," tegasnya.

Meski begitu Harry tidak merinci lebih lanjut opsi mana yang akan diambil. "Ya...yang terbaik dan termurah bagi Indosat," katanya.

Sementara Direktur Keuangan Peter Wladyslaw Kuncewicz  mengatakan bahwa tahun 2009 merupakan tahun yang menantang bagi perushaan.

"Tahun ini tantangannya cukup besar, tetapi Indosat tumbuh cukup kuat," kata Peter.

Ia tidak bersedia menyebutkan pendapatan dan laba perusahaan pada 2009 karena masih dalam proses audit.

Hingga akhir 2009, jumlah pelanggan seluler Indosat mencapai 33,1 juta nomor, dengan jumlah menara radio pemancar (base transceiver station/BTS) sekira 17.618 unit.

"Kami percaya tahun ini tetap terjadi pertumbuhan organik," kata Peter.

Manajemen juga meyakini bahwa pertambahan pelanggan Indosat sama dengan pertumbuhan industri seluler.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010