Milan (ANTARA News) - Mario Balotelli mencetak gol di menit terakhir untuk memberi Inter Milan kemenangan 2-1 atas Juventus pada pertandingan babak perempat final Piala Italia, Kamis (Jumat pagi WIB).

Bagi Juventus, kekalahan tersebut juga merupakan ancaman bagi masa depan pelatih Ciro Ferrara, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Juve menderita lima kekalahan dalam enam penampilan terakhir di kompetisi Seri A, sementara Desember lalu mereka tersisih dari babak grup Liga Champions.

Laporan media menyebutkan bahwa pelatih pengganti sementara mungkin akan ditunjuk untuk menangani Juventus hingga akhir musim ini, dan pealtih tim nasional U-21 Italia Claudio Gentile termasuk salah satu kandidatnya.

"Saya belum menerima pemberitahuan apa pun, jadi besok kita latihan seperti biasa," kata Ferrara.

Dalam pertandingan Kamis, Juventus sempat unggul di menit ke-10 melalui gol Diego. Harapan untuk menang masih bertahan hingga babak kedua memasuki separuh akhir.

Pada menit ke-70 tuan rumah Inter dapat menyamakan kedudukan melalui Lucio, dan bahkan dapat balik memimpin melaui gol Balloteli.

Dalam pertandingan tersebut suporter Juventus dilarang datang ke San Siro karena teriakan rasis terhadap Balotelli baru-baru ini.

Pemain Juventus Giorgio Chiellini nyaris mencetak gol ketika tendangannya membentur tiang. Namun Inter juga banyak mendapat peluang, bahkan mereka merasa berhak atas hadiah penalti ketika Felipe Melo menjatuhkan Thiago Motta di akhir babak pertama.

"Kami tidak menuntut hadiah penalti, tapi dalam aturan sepak bola harusnya penalti," kata pelatih Inter Jose Mourinho, yang hari Minggu lalu juga memprotes kepemimpinan wasit ketika dua pemain terkena kartu merah saat melawan AC Milan.

"Yang terbaik adalah melupakan kejadiah di akhir babak pertama itu, karena jika tidak, entahlah yang akan terjadi," kata Mourinho.

Inter selanjutnya akan menghadapi Fiorentina pada babak semifinal yang belangsung dua kali.

Partai semifinal lainnya antarla natar AS Roma dan Udinese, yang Rabu memang 1-0 atas AC Milan.(*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010