Jakarta (ANTARA News) - Bank Danamon mengatakan bahwa nasabahnya tidak ada yang menjadi korban pembobolan rekening, tetapi hanya pendebetan otomatis (auto debet) untuk pembayaran kartu kredit.

Public Affairs Division Head Bank Danamon Zsa Zsa Yusaryahya, kepada ANTARA, Jumat, mengatakan, laporan nasabah Boby Cahyadi dari cabang Muntilan Pemuda, karena adanya pendebetan untuk bayar kartu kredit, bukan karena pembobolan rekening.

Zsa Zsa juga mengatakan, saat ini Boby telah memahaminya dengan baik dan akan mencabut laporan yang sebelumnya telah disampaikan kepada pihak yang berwajib.

Hal ini diungkapkan pihak Bank Danamon terkait pemberitaan ANTARA yang menyatakan seorang nasabah Bank Danamon Semarang menjadi korban pembobolan rekening hingga menderita kerugian senilai Rp3 juta, Kamis (28/1).

Saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Markas Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang, Kamis, korban yang beralamat di Jalan Erowati IV/17 RT 4 RW 3 Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara, mengatakan, hal tersebut diketahui pada Selasa (26/1).

Ketika itu ia hendak mengambil uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Danamon di kawasan Bangkong Semarang.

"Saya terkejut ketika melihat jumlah rekening di tabungan yang berkurang sebesar Rp3 juta, sedangkan selama ini saya tidak merasa melakukan penarikan uang sebanyak itu," katanya.

Menurut dia, jumlah rekening tabungan miliknya terakhir kali diketahui sebesar Rp6 juta.

Mengetahui hal tersebut, korban mengurungkan niatnya mengambil uang melalui ATM dan bergegas menuju kantor Bank Danamon di Jalan Pemuda Semarang untuk melaporkan kejadian tersebut.

Saat itu, korban diterima seorang petugas bank yang kemudian melakukan pengecekan terhadap rekening tabungan yang bersangkutan dan melaporkan hal tersebut ke kantor pusat Bank Danamon di Jakarta.

"Saya diminta menunggu dua hari karena pihak bank akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu mengenai ada tidaknya penarikan uang sebanyak Rp3 juta itu," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010