Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sejumlah jet tempur dan helikopter hari Minggu membom sebuah distrik di Pakistan baratlaut dimana serangan bom bunuh diri menewaskan 17 orang sehari sebelumnya.

Serangan udara itu dilakukan ketika dua personel keamanan tewas dalam ledakan bom lain pada Minggu.

Pemboman bunuh diri Sabtu di kota Khar itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan di Bajaur, daerah suku yang berbatasan dengan Afghanistan. Pejabat tinggi daerah Iqbal Khatak mengatakan, jumlah kematian meningkat pada tengah malam menjadi 17 dan 46 orang cedera.

Dua prajurit termasuk diantara mereka yang tewas dalam serangan terhadap pos pemeriksaan militer itu.

Pihak berwenang memberlakukan larangan keluar rumah di Khar, kota utama Bajaur dan desa-desa yang berdekatan, sementara semua jalan utama ditutup.

"Jet-jet tempur dan helikopter membom dan menembaki tempat persembunyian dan pangkalan militan di Mamoond dan Salarzai," kata pejabat daerah Jameel Khan, menunjuk pada dua kota sekitar 15 kilometer dari Khar.

"Pasukan darat juga mengambil bagian dalam ofensif ini," tambahnya.

Seorang pejabat keamanan di daerah itu mengkonfirmasi bahwa serangan udara gencar dilakukan.

Sementara itu, di daerah berdekatan Mohmand, ledakan bom pinggir jalan Minggu di kota Safi menewaskan dua personel keamanan.

"Bom yang dikendalikan dari jarak jauh ditanam di kota Safi -- dua personel keamanan mati syahid dan dua orang cedera dalam ledakan ini," kata Mayor Fazal-ur-Rehman, jurubicara Korps Perbatasan paramiliter.

Bajaur dan Mohmand terletak di ujung utara kawasan suku semi-otonomi di sepanjang perbatasan Afghanistan. Kerusuhan meningkat di wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir ini ketika pasukan keamanan berusaha menghancurkan tempat-tempat persembunyian Taliban.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.(M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010