Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Idrus Marham, Sabtu, dinyatakan lulus cumlaude dari program doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah mempertahankan desertasi berjudul Demokrasi Setengah Hati drai studi kasus elit politik di DPR RI periode 1999-2004. "Lulus cumlaude adalah tantangan sehingga saya harus bisa lebih berprestasi, nanti orang yang akan menilainya," kata pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1962 usai ujian doktor di UGM Yogyakarta, Sabtu. Selain tantangan, lulus dengan predikat cumlaude, bagi Idrus yang juga menjadi anggota DPR RI 1999-2004 tersebut adalah peluang untuk membuktikan diri kepada rakyat bahwa ia memiliki kelebihan di bidang akademis. Prof Dr Ichlasul Amal yang menjadi salah satu anggota tim penguji menyebut bahwa desertasi Idrus adalah fantastik karena mengkritisi kerja dewan, padahal pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 2002-2005 tersebut juga salah satu anggota dewan pada studi kasus yang menjadi latar belakang desertasinya. Dalam ujian doktor tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkesempatan hadir untuk memberikan semangat. Wakil Presiden sempat berpesan, agar desertasi tersebut mampu menggerakkan anggota dewan sehingga tidak lagi setengah hati dalam menjalankan tugasnya tetapi menjadi sepenuh hati. Ia juga sempat menggoda Idrus agar segera mencari pendamping hidup, karena hingga kini masih melajang. "Ada dua tugas yang harus dikerjakan, pertama adalah membuat anggota dewan menjadi sepenuh hati dan tugas kedua adalah jatuh hati," kata Wapres disambut tawa dari pengunjung yang hadir dalam sidang terbuka tersebut. Sebelumnya, Idrus menyatakan bahwa dirinya baru akan mencari pendamping setelah lulus doktor. "Semua orang memiliki jalan hidup berbeda-beda," kata yang menjadi lulusan ke-1.019 dari program doktoral UGM.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009