Bogor (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Triawan Elan, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus flu burung (H5N1) dan masyarakat diminta untuk menerapkan prosedur pencegahan virus mematikan tersebut.

"Penyebaran virus H5N1 terjadi pada musim penghujan, masyarakat kita minta waspada dan meningkatkan upaya pencegahan dengan menerapkan prosedur pencegahan flu burung," katanya kepada ANTARA di Bogor, Selasa.

Imbauan ini disampaikannya sebagai antisipasi penyebaran flu burung di wilayah kota Bogor, pasalnya belum lama ini puluhan ayam milik warga Ciparigi ditemukan mati mendadak.

"Kita belum menerima laporan apa penyebab kematian ayam tersebut. Tapi tetap kita berkoordinasi bersama Dinas Peternakan, untuk mencari tau penyebabnya," ujar Triawan yang didampingi District Surveillance Officer (DSO) Bidang Pencegahan Flu Burung Diskes Kota Bogor, Dwi Sukamto.

Dwi menyebutkan penyebaran virus berasal dari unggas terjadi pada musim penghujan yakni dari bulan Desember, Januari, Februari hingga Maret.

"Tapi pada bulan April biasanya musim penyebaran akan berkurang karena sudah masuk musim kemarau," terangnya.

Ia menyebutkan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kasus flu burung.

Kasus flu burung di Bogor masih relatif kecil, pada tahun 2009, terdapat empat kasus, di antaranya dua orang meninggal dan dua orang diduga (suspect) flu burung.

Kadiskes juga mengimbau kepada warga yang mendapati ayamnya mati mendadak untuk tidak memusnahkan dengan cara membuang ke kali.

"Kalau ada ayam yang mati mendadak jangan dibuang di kali tapi harus dibakar," imbaunya.

Saat ini pihak Diskes terus berupaya melakukan sosialisasi pencegahan flu burung kepada masyarakat.

"Kita juga mendapat dana bantuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar Rp8,1 juta untuk program pencegahan. Program akan dilaksanakan di enam kecamatan masih-masing kecamatan mendapat bantuan dana sebesar Rp1,3 juta," ujarnya.

Melalui bantuan dana inilah pihak Diskes akan melakukan sosialisasi setiap bulannya pada minggu ke tiga dan ke empat, di Rumah sakit maupun Puskesmas.

Selain sosialisasi, pencegahan flu burung juga dilakukan dengan menggunakan Tamiflu. Kota Bogor mendapat 5.000 tablet tami flu yang sudah disebar di seluruh rumah sakit dan Puskesmas di kota tersebut.(PK-LR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010