Singapura (ANTARA News) - Harga minyak memperpanjang penurunan di perdagangan Asia Kamis di tengah melemahnya pasar saham dan peningkatan cadangan minyak mentah Amerika Serikat, kata analis seperti dikutip AFP.

Kontrak berjangka utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Maret turun 15 sen ke posisi 76,83 dolar per barel. Sedangkan minyak mentah Laut Utara Brent juga untuk pengiriman Maret turun 22 sen menjadi 75,70 dolar per barel.

Pasar telah diperburuk oleh penurunan di bursa saham di Amerika Serikat dan Asia, kata Ben Westmore, ekonom mineral dan energi pada National Australia Bank di Melbourne.

"Di mana sedikit melemah di pasar-pasar modal semalam di Amerika Serikat dan hari ini pasar-pasar sesi Asia juga telah melemah," katanya.

Bursa Jepang dan Hong Kong turun Kamis setelah terjadi penurunan di Wall Street semalam.

"DI mana banyak kekhawatiran seputar pertumbuhan permintaan karena dipengaruhi pasar-pasar modal dan kekacauan pasokan besar terutama di Amerika Serikat yang diindikasikan bahwa prediksi untuk pasar-pasar minyak akan melemah," kata Westmore.

Cadangan bensin atau gasolin turun 1,3 juta barel pada pekan yang berakhir 29 januari lalu, kebalikan dari ekspektasi pasar kenaikan satu juta barel.

Departemen energi AS (DoE) menambahkan bahwa inventaris minyak-minyak sulingan --termasuk diesel dan bahan bakar pemanas--turun 900.000 barel, lebih besar dari pada prediksi analis penurunan 800.000 barel.

Namun, cadangan minyak mentah melonjak 2,3 juta barel, meski ekspektasi pasar di mana tidak akan terjadi perubahan, diindikasikan permintaan melemah.

DoE menambahkan Rabu bahwa kilang-kilang AS kembali berkurang pekan lalu dengan pengoperasian pada kapasitas 77,8 persen, tingkat terendah dalam setidaknya 20 tahun.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010